Tepis Trauma

Tepis Trauma

TALLINN- Kegagalan timnas Italia pada Piala Dunia 2010 lalu masih saja meninggalkan trauma bagi publik Italia. Datang dengan status juara bertahan tapi pulang dengan kepala tertunduk akibat tersingkir di fase grup dan tanpa kemenangan. Sekarang Gli Azzurri -julukan Italia- berupaya menghapus memori buruk Piala Dunia 2010 lalu serta membuka lembar baru bersama Cesare Prandelli. Mereka akan mengawali langkah barunya di kualifikasi Euro 2012 Polandia-Ukraina. Laga perdana di kualifikasi Euro 2012 juga cukup tepat untuk menjadi ajang menghapus trauma dan mendongkrak kembali kepercayaan diri para pemain Italia serta publik Italia. Mereka hanya akan melawan tim lemah Estonia, dini hari nanti. Meski bermain di kandang Estonia, A. Le Coq Arena, Tallinn, tetap saja Italia memiliki level yang jauh lebih tinggi dibanding lawannya. Saat ini, Italia berada di urutan ke-11 ranking FIFA, sedangkan Estonia berada di urutan ke-94. Setelah memulai debutnya dengan kekalahan 0-1 dari Pantai Gading pada laga persahabatan di London, 10 Agustus lalu, ini adalah kesempatan bagi Prandelli merebut kemenangan. Kali terakhir melawan ke Estonia, Italia menang 2-0 pada 1994 lalu. “Kami harus memulai bermain sepak bola. Kami harus belajar untuk menahan agar bola tetap di tanah dan mengalirkan bola dengan cepat. Sepak bola Italia memang punya masalah dengan kualitas,” tutur Andrea Pirlo, gelandang Italia, seperti dikutip AFP. Karena kegagalan di Piala Dunia 2010 lalu, Prandelli meninggalkan kebiasaan memanggil pemain-pemain gaek ke timnas. Mantan pelatih Parma dan Fiorentina itu lebih memiliki para muka baru dan pemain muka yang sarat potensi. Tak heran, bila pada laga melawan Estonia, dini hari nanti, hanya ada tiga pemain yang menjadi starter kala Italia kalah dari Slovakia pada laga terakhir, yakni Giorgio Chiellini, Daniele De Rossi, dan Simone Pepe, yang turun sebagai starter. Selain mereka umumnya adalah muka-muka baru. Memang ada Pirlo dan Leonardo Bonucci yang bakal turun dini hari nanti. Namun, Pirlo tidak menjadi starter di Piala Dunia 2010 lalu karena cedera dan Bonucci belum dapat tempat. “Kami memiliki sejumlah pemain-pemain baru yang saya harap jadi masa depan Italia. Namun, mereka memang masih minim pengalaman di level ini. Kami sedang memulai sebuah siklus dan kami juga ingin menang,” papar Prandelli. Italia tergabung dalam grup C pada kualifikasi Euro 2012. Pesaing terberat mereka adalah Serbia dan Slovenia. Selain itu, ada Irlandia Utara dan Kepulauan Faroe. “Kami ingin bermain bagus dan juga mendapatkan hasil,” lanjut Prandelli. Melawan Estonia, Prandelli tidak bisa memainkan Amauri dan Mario Balotelli yang masih terkapar cedera. Sebagai gantinya, Prandelli akhirnya memanggil Giampaolo Pazzini dan Alberto Gilardino untuk mengisi lini depan. Problem di bawah mistar gawang seiring belum pulihnya Gianluigi Buffon dan Federico Marchetti, memaksa Prandelli memainkan Salvatore Sirigu atau Emiliano Viviano. Sirigu mencatat debut saat kalah dari Pantai Gading dan Viviano belum punya caps. Di sisi lain, tuan rumah Estonia yang memulai kampanye kualifikasi Euro 2012 dengan kemenangan atas Kep. Faroe, 11 Agustus lalu, menyadari akan menghadapi lawan sulit. “Bagaimanapun kondisinya, mereka adalah tim juara,” ujar Kaimar Saag, striker Estonia. (ham)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: