Ideologi PKB dan PKS Islam Nasionalis
MAJALENGKA–Pro kontra wacana koalisi PKB dan PKS disikapi serius oleh DPD PKS Majalengka. Ketua Bidang Pemenangan Pemilu dan Pilkada (BP3) DPD PKS Kabupaten Majalengka, Dedi Supriadi menyebutkan penolakan koalisi tersebut dinilai keliru. Seperti pernyataan PKB dan PKS berbeda ideologi. Dirinya ingin meluruskan kalau ideologi PKS dan PKB sama, yakni berbasis Islam nasionalis. Kalaupun ada sebagian nahdliyin memiliki pendapat berbeda tentang koalisi, itu hanya beda ijtihad yang tidak perlu dibesar-besarkan. “Pada akhirnya syuro di masing-masing parpol tingkat pusat yang menentukan. Kita tunggu saja surat keputusan dari masing-masing DPP sambil terus menjalin silatutahim dengan semua unsur. Baik itu parpol, tokoh masyarakat, dan ormas lainnya,” ungkapnya. PKS berharap kekuatan parpol berbasis Islam nasionalis seperti PPP, PKB, PAN, Demokrat, Golkar, dan Gerindra bisa membangun kesamaan persepsi. Sebab harus ada kesamaan langkah perjuangan untuk melahirkan pemimpin yang amanah, adil, pemersatu, bermartabat, serta mengedepankan kesejahteraan rakyat. Terpisah, Wakil Sekretaris DPC PKB Majalengka, Aan Subarhan menegaskan sebenarnya penolakan koalisi dengan PKS merupakan bentuk perhatian warga NU terhadap PKB. Hal itu murni aspirasi NU karena fakta di lapangan kelihatan sulit menyatukan kader PKS dengan nahdliyin. Alasannya PKB dan PKS beda flatform, baik dalam konsep kebangsaan maupun dakwah. Seharusnya hal itu dijadikan masukan yang positif bagi DPC PKB. Tidak ada salahnya jika DPC PKB sowan dan memusyawarahkan rencana koalisi pilkada dengan keluarga besar NU. Yang pasti dirinya sebagai kader PKB sekaligus pengurus DPC tetap yakin PKB solid, selama mekanisme ditempuh secara benar dan semuanya dimusyawarahkan bersama. “Semua Kader PKB harus bisa menahan diri untuk tidak memunculkan wacana yang bisa menimbulkan gaduh. Kami mengimbau kepada kader, simpatisan, dan masyarakat tetap solid dan tidak membuat kegaduhan,” imbaunya. Pihaknya tetap menunggu keputusan dari DPP sambil membangun kebersamaan dengan keluarga besar NU dan menjajaki koalisi dengan partai-partai lainnya. Menurutnya koalisi itu dibangun partai non pemerintah di Majalangka, karena dipastikan akan menjadi kekuatan yang besar menuju perubahan Majalengka yang lebih baik lagi. (ono)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: