Bulog Siap Bantu Petani Bawang, tapi Bingung Tak Punya Gudang

Bulog Siap Bantu Petani Bawang, tapi Bingung Tak Punya Gudang

BAGAIMANA tanggapan Bulog soal keluhan para petani bawang? Perum Bulog Sub Divre Cirebon menyatakan siap membantu petani bawang untuk menstabilkan harga. Namun, Bulog sendiri bingung untuk membeli bawang merah milik petani. Sebab, Bulog tidak punya gudang bawang. Kasub Divre Bulog Cirebon, Taufik Budi Santoso mengatakan, fenomena gejolak harga di tingkat petani pasti yang dicari adalah bulog. Namun, perlu diketahui bahwa tugas utama Bulog sampai sekarang adalah beras. Sebab, tugas utama untuk menjamin petani padi sesuai dengan inpres, karena penyalurannya jelas. “Kalau yang lainnya di luar dari beras, itu sifatnya penugasan,” kata Taufik, saat audiensi di ruang Paseban, kantor bupati Cirebon, kemarin (11/10). Dia mengaku, tidak mengetahui pasaran bawang itu mau dibawa ke mana. Ditambah lagi, bulog sendiri tidak mempunyai tempat penyimpanan khusus gudang bawang. Apalagi, bawang itu mudah membusuk. “Jujur kami tidak punya tempat penyimpanan khusus gudang untuk bawang. Tapi, pada prinsipnya kami akan berusaha untuk membantu para petani bawang agar mereka tidak rugi. Hanya saja, bawang ini rawan busuk, maka kita bisa bantu nyetok, tapi tidak banyak dan bantu jual dan itupun kalau ada calon pembeli,” terangnya. Taufik menyampaikan, jika ada calon pembeli bawang itu, maka Bulog akan ambil dari petani sesuai harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah, tidak dengan harga yang sekarang. Hal itu sudah dilakukan pada saat menjelang bulan puasa dan Idul Fitri tahun kemarin. Bukan hanya bawang, pihaknya juga membeli gula, minyak dan lainnya. “Pada prinsipnya, kami tidak akan mematikan harga bawang di petani, begitupun dengan beras. Kita akan membeli bukan harga sekarang yang katanya hanya Rp 6 ribu per kilonya. tapi, 15 ribu/kg bawang merah. Begitupun beras, kalau lagi anjlok kita beli bukan di harga Rp6.600 tapi Rp7.300 sesuai ketentuan pemerintah,\" tandasnya. Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kabupaten Cirebon, Deni Agustin mengatakan, akan menampung juga menindaklanjuti aspirasi para petani bawang ini. Yang pertama, permintaan atas perubahan Permendag nomor 27 tahun 2017 agar permintaan penyederhanaan pada pasal-pasal tertentu dan juga menghentikan import bawang. “Poin ini tadi akan segera ditindaklanjuti secepatnya dengan surat Bupati Cirebon ke tingkat Kementerian Perdagangan dan Perindustrian,\" tuturnya. Selain itu, pihaknya juga akan menindaklanjuti permintaan pembangunan gedung penyimpanan bawang di Cirebon dengan fasilitas cold storage. Kalau ada gudang, maka bukan hanya bisa digunakan untuk petani bawang saja, melainkan Bulog juga bisa menyimpan barang atau bawang tersebut. “Tujuannya adalah agar bulog atau petani bawang ini bisa menyimpan bawang dalam jangka panjang, dan tentunya tidak cepat busuk sembari menunggu harga yang lebih baik atau sudah stabil harganya,\" pungkasnya. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: