Jelang Pilbup, PAN-Golkar Mulai Saling Lirik

Jelang Pilbup, PAN-Golkar Mulai Saling Lirik

KUNINGAN – Pergerakan politik menjelang pemilihan bupati dan wakil bupati (Pilbup) 2018, terus berlangsung dinamis. Di luar PDIP yang mengusung Acep Purnama-Dede Sembada (Adem), para pemimpin partai politik pemilik kursi di parlemen daerah makin intens menggalang pertemuan. Sejumlah rumor pemaketan bakal calon yang akan diusung parpol juga makin kencang dan menaikkan tensi politik lokal jelang pilbup. Kendati sudah satu paket, namun PDIP sendiri dikabarkan terus melakukan komunikasi dengan partai lain untuk diajak bergabung di dalam satu barisan di pilkada mendatang. Terbaru, berembus kabar jika PAN dan Golkar mulai saling lirik. PAN yang memiliki delapan kursi di parlemen daerah sudah bulat mengusung sang ketua, H Udin Kusnaedi SE MSi sebagai bakal calon bupati, dan Golkar dengan 7 kursi memasang kader terbaiknya, H Dudy Pamuji SE MSi sebagai bacabup. Jika PAN dan Golkar bersekutu di Pilkada 2018, maka mereka memiliki 15 kursi di parlemen daerah. Kedua partai juga sudah melakukan pertemuan untuk saling pedekate guna memasangkan kedua jagoannya menantang sang incumbent. Kalangan elit DPD Partai Golkar dan DPD PAN Kuningan sendiri dikabarkan melakukan pertemuan didampingi para calon bupatinya masing-masing. Pertemuan itu secara tidak langsung menepis kabar pemakaten H Mamat Robby (MR) dengan H Udin Kusnaedi MSi yang digadang-gadang sebagai paslon (pasangan calon) Pilkada 2018. “Ini sangat menarik. PAN dengan 8 kursi dan Golkar 7 kursi, jika bersatu, akan menjadi kekuatan yang sangat dashyat. Belum lagi ditambah dukungan dari partai lain. Benar-benar menjadi pesaing terberat bagi pasangan incumbent,” tegas Rudi, pemerhati politik. Saat mengkonfirmasi kabar pertemuan tersebut, Ketua DPD PAN Kabupaten Kuningan H Udin Kusnaedi MSi sekaligus calon bupati dari PAN tidak menepis kabar tersebut. Bahkan Jiud, sapaan akrabnya itu mengaku, bahwa komunikasi politik akan terus dilakukan dengan parpol manapun. “Jadi dengan siapapun kami baik. Kami menjalin komunikasi. Karena tujuan kami, PAN tidak ingin bermusuhan dan tidak ingin mencari musuh. Tujuan kami bagaimana caranya parpol ini bisa membangun masyarakat Kabupaten Kuningan yang lebih baik ke depannya,” katanya. Namun dalam pertemuan itu, kata Jiud, belum ada obrolan khusus soal pemasangan maupun pemaketan untuk Pilkada 2018 nanti. Dia menyebut jika pertemuan itu hanya bersifat silaturahmi saja. “Kami sahabat dengan Pak Dudy, sama-sama dia punya usaha, sama-sama aktif di politik, belum ada obrolan ke arah sana. Kami akan secepatnya mendeklarasikan calon, dan kami akan secepatnya berkoalisi pasangan. Ingat koalisi pasangan bukan koalisi partai,” tegas dia. Jiud juga menegaskan, hingga saat ini poros Koalisi Umat yang telah dibangun masih dalam posisi aman dan kondusif. Isu pecahnya Koalisi Umat yang sempat mencuat, dinilai tidak mendasar dan tanpa fakta yang jelas. “Intinya, urusan Pilkada kami dekat dengan siapapun. Dengan MR, kami dekat dengan semua kandidat parpol juga kami dekat. Dengan siapapun kemungkinan itu bisa terjadi, kecuali tidak akan terjadi dengan partai yang sudah mendeklarasikan pasangan, itu tidak mungkin,” tandasnya. Oleh sebab itu, kata Jiud, komunikasi politik akan terus dibangun dengan parpol manapun. “Dengan siapapun kami berkomunikasi, dengan siapapun kami berbicara, tidak ada larangan manusia itu berhubungan dengan PAN. Ketika parpol ada larangan menyekat diri tidak boleh berkomunikasi dengan orang lain, itu salah, apapun itu bisa terjadi, tidak ada yang tidak mungkin,” ungkapnya. Dirinya menyadari, bahwa PAN saat ini hanya memiliki delapan kursi di parlemen. Oleh sebab itu, maka PAN juga membuka diri terhadap partai lain dalam berkoalisi. “Komunikasi politik dengan partai lain menjadi salah satu target kami. PAN tidak mungkin mengusung calon sendiri lantaran jumlah kursi yang belum memenuhi syarat. Harus berkoalisi dengan partai lain yang memiliki kursi di parlemen daerah,” kata dia. (ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: