Warga Hibahkan Tanah untuk Pelebaran Jalan Cipasung-Cilacap

Warga Hibahkan Tanah untuk Pelebaran Jalan Cipasung-Cilacap

KUNINGAN - Masyarakat dari empat kecamatan di wilayah Selatan Kuningan meliputi Kecamatan Darma, Selajambe, Subang dan Cilebak menyambut baik rencana pelebaran Jalan Cipasung-Cilacap. Mereka yang lahannya terkena dampak pun dengan sukarela menghibahkan sebagian tanahnya untuk dibangun jalan alternatif poros tengah Jabar-Jateng tersebut. Secara simbolis, penyerahan hibah tanah warga tersebut dilakukan di Aula Kantor Kecamatan Subang langsung kepada Bupati Kuningan Acep Purnama, Rabu (18/10). Ijab kabul serah terima pembebasan lahan warga tersebut dilakukan oleh masing-masing kepala desa kepada bupati disaksikan Kepala Dinas PUPR Ir Jajat Sudrajat, Kepala Bappeda Drs H Maman Suparman, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Kuningan Drs H Maman Hermansyah serta sejumlah pejabat Pemkab Kuningan dan unsur kecamatan. Bupati Acep mengaku terharu dan bangga atas antusias warga terhadap rencana pembangunan jalan yang direncanakan akan menjadi jalur poros tengah penghubung Jawa Barat dan Jawa Tengah tersebut. Kerelaan warga menyerahkan sebagian lahannya untuk proyek tersebut, kata Acep, menjadi jawaban atas mimpi dan  harapan akan pembangunan di wilayah Selatan Kuningan ke depan segera terwujud. \"Sekarang pembangunan di wilayah Selatan Kuningan bukan hal mustahil lagi. Banyak dampak positif yang bisa dirasakan warganya apabila jalur poros tengah ini terwujud, baik dalam hal peningkatan pembangunan infrastruktur, ekonomi, pendidikan dan kesehatan hingga nilai jual tanah yang bisa naik hingga 10 kali lipat dari sekarang,\" kata Acep. Kerelaan warga menghibahkan lahannya untuk pelebaran jalan tersebut, kata Acep, merupakan bentuk kesalehan sosial yang patut diapresiasi dan dicontoh oleh masyarakat di daerah lain. Mereka dengan suka rela menghibahkan sebagian harta yang dimiliknya berupa sebagian tanahnya semata-mata untuk kepentingan masyarakat banyak, yang diyakini akan memberi dampak positif juga terhadap kehidupan mereka kelak baik di dunia maupun akhirat. Dijelaskan Acep, rencana proyek pelebaran jalan Cipasung tercetus setelah mendapat kunjungan Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR pada H+3 Lebaran kemarin menelusuri jalur tersebut. Usulan pemerintah Kabupaten Kuningan menjadikan jalur Cipasung tembus Cilacap Jawa Tengah ini sebagai poros tengah ternyata mendapat respon positif dan kini telah ditetapkan sebagai salah satu program pembangunan prioritas pemerintah pusat yang telah disetujui DPR RI. \"Sebagai bentuk dukungan Pemkab Kuningan untuk proyek tersebut, kami sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang ternyata sambutannya luar biasa dibuktikan dengan penyerahan hibah ini. Selanjutnya kami juga akan menurunkan dua alat berat untuk proses perataan dan pemapasan bukit yang bakal terkena proyek pelebaran jalan pada awal November mendatang,\" kata Acep. Sementara itu, Kadis PUPR Jajat Sudrajat mengungkapkan, ada sekitar 3.540 warga di 17 desa yang ada di empat kecamatan tadi akan terkena dampak pelebaran jalan tersebut. Dari jumlah tersebut, lanjut dia, 80 persen di antaranya sudah menyatakan kesiapannya merelakan lahannya dihibahkan untuk pelebaran jalan. \"Dari total lahan yang bakal terkena proyek pelebaran jalan, 2/3 di antaranya adalah lahan kosong dan semua warganya sudah menyatakan kesiapan untuk dihibahkan. Sisanya adalah lahan warga yang terdapat bangunan, sehingga kami sudah menawarkan solusi untuk ganti rugi berupa pembangunan kembali bangunan yang terdampak sesuai keinginan pemiliknya,\" kata Ajat. Proyek pelebaran Jalan Cipasung tembus Cilacap tersebut, kata Ajat, panjangnya mencapai 57 kilometer dengan lebar 12 meter. Adapun kondisi jalan sekarang, lanjutnya, mempunyai lebar sekitar 7 meter sehingga dibutuhkan partisipasi warga yang tanahnya ada di kiri dan kanan jalur tersebut untuk merelakan 2,5 meter tanahnya digunakan untuk pelebaran. \"Sekalipun ini proyek nasional, namun tetap harus ada partisipasi dari pemerintah daerah sebagai bukti dukungan atas program tersebut. Yang terdekat adalah rencana menurunkan alat berat untuk meratakan jalan dan mengeruk bukit mulai bulan depan,\" ujar Ajat. Adapun anggaran yang bakal digelontorkan pemerintah pusat untuk proyek jalan tersebut, Ajat mengaku tidak tahu persis. Namun dia memperkirakan nilainya bisa mencapai Rp300 miliar lebih dan akan mulai turun pada awal tahun 2018 mendatang. (fik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: