Menerka Wajah Baru Stadion Bima Utama dengan Anggaran Renovasi Rp 9,3 Miliar

Menerka Wajah Baru Stadion Bima Utama dengan Anggaran Renovasi Rp 9,3 Miliar

Publik punya ekspektasi terhadap renovasi Stadion Bima Utama yang hingga kini masih dalam tahap pengerjaan. Perbaikan yang menelan anggaran Rp 9,3 miliar itu, tentu menimbulkan rasa penasaran. Seperti apa nantinya Stadion Bima Utama setelah renovasi. ========= PERBAIKAN Stadion Bima Utama cukup menarik perhatian. Penutup atap yang reyot karena termakan usia, tuntas dibongkar. Begitu juga kursi-kursi kayu di tribun utama. Pekerja kini tengah memperbaiki dinding pembatas stadion di bagian utara. Selain perbaikan yang menyentuh fisik stadion, area lapangan, track atletik juga direvitalisasi. Nantinya memiliki delapan lintasan dengan material granular. Untuk lapangannya, ada juga penggantian rumput. Informasi dari konsultan renovasi, lapangan bola akan menggunakan rumput jenis zoysia matrella (ZM) atau sama dengan Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK). Sementara untuk fasilitas tambahan, kontraktor juga akan membangun jogging track dan arena sepeda. Meski sepintas terlihat akan lebih baik, renovasi yang dilakukan sempat membuat Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (DKOKP) khawatir. Sebagai otoritas kepemudaan dan olahraga, Kepala DKOKP, Dana Kartiman, meminta adanya diskusi dengan konsultan. Dia khawatir, pekerjaan yang dilakukan tidak sesuai standar fasilitas olahraga. “Bangunan fasilitas olahraga itu lain dengan bangunan biasa. Ini harus ditangani dengan benar agar nanti kalau jadi sesuai dengan fungsinya,” ujar Dana, kepada Radar Cirebon belum lama ini. Sebagai dinas yang menaungi bidang olahraga, DKOKP berharap bisa dilibatkan, setidaknya dalam forum diskusi membahas renovasi ini. Paling tidak Bidang Kepemudaan dan Olahraga dapat memberikan masukan dan saran agar rehabilitasi dapat dilakukan sesuai dengan rencana. “Kalaupun kami tidak bisa atau dirasa kurang pas, akan kami arahkan ke KONI. Mereka juga kan tahu, itu kebutuhan atlet bagaimana,” jelasnya. Dana mencontohkan, perbaikan rumput lapangan dan jogging track. Penanaman rumput pada stadion tentunya akan berbeda pengerjaannya dibandingkan penanaman rumput pada bangunan sekolah atau taman. Begitu juga jenis rumput yang digunakan. Kendati demikian, Konsultan Supervisi CV Bina Sarana Utama, Nono Carsono menampik kekhawatiran itu. Dia menyebut, perbaikan fokus kepada area stadion khususnya lapangan sepak bola dan lintasan atletik. \"Untuk lapangan panjangnya menjadi 106 meter dan lebarnya 70 meter,\" ujarnya, Rabu (18/10). Sedangkan untuk lintasan atletik rencannya menggunakan bahan material alam, granular. Semula, sempat ada rencana akan menggunakan bahan karet sintetis. Tetapi itu urung dilakukan dan diputuskan kembali ke material granular. \"Jadi pakai granular semacam bubuk genting, tebalnya 15 sentimeter,\" katanya. Item lainnya yang diperbaiki adalah saluran, gawang, pembatas lapangan, kerangka penutup tribun dan loket. \"Pagar kita perbaiki semua dan seluruh area kita cat total,\" jelasnya. Pekan ini, pihaknya mengejar target pengerjaan mencapai 7-10 persen. Percepatan ini dibutuhkan karena proyek perbaikan ini waktunya cukup mepet. Padahal menurut Nono, standar pekerjaan semacam ini lima bulan. “Semoga dengan waktu yang tersisa bisa selesai sesuai target,\" ucapnya. (mike dwi setiawati/bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: