Pekerja Jadi 205 Orang, Durasi Pengerjaan Proyek Gedung Setda 24 Jam

Pekerja Jadi 205 Orang, Durasi Pengerjaan Proyek Gedung Setda 24 Jam

CIREBON – Gedung Sekretariat Daerah (Setda) memasuki tahap krusial. Selain kejar target, mereka juga dihadapkan pada kondisi cuaca yang kian tak menentu. Meski demikian, PT Rivomas Pentasurya, optimis target 70 persen di akhir Desember bisa tercapai. “Ini baru sebulan, kita masuk ke pembangunan lantai lima,” ujar mandor proyek Gedung Setda, Ujang, saat menemui Anggota Komisi II DPRD yang melakukan inspeksi mendadak, Jumat (20/10). Untuk Oktober ini, pekerjaan diharapkan merampungkan konstruksi lantai lima. Di akhir November, targetnya sudah toping off. Ujang menyebut, keterlambatan pembangunan gedung setda karena beberapa persoalan. Salah satunya sering terjadi pergantian project manager. “Itu yang membuat agak lama,” katanya. Menurut dia, project manager saat ini dijabat Tajudin yang menggantikan Boy Utomo. Selain itu, jumlah pekerja juga ditambah menjadi 205 orang dengan tiga shift. Begitu juga material pembangunan, satu bulan ini suplainya lancar. Bahkan ground tank untuk penampungan air sudah datang. Tak sebatas itu, PT Rivomas Pentasurya juga akan menambah alat berat. Salah satunya tambahan tower crane. Penambahan alat ini cukup vital untuk mempercepat pengangkutan bahan-bahan. “Nanti ada crane khusus, itu bisa loading enam hari satu lantai. Sekarang progresnya sudah 41 persen,” katanya. Mengenai tambahan SDM, Ujang menyebutkan, ada pembagian tugas untuk mempercepat pekerjaan konstruksi. Sedikitnya 159 pekerja menangani besi dan finishing. Sisanya mengerjakan pengecoran dan item pekerjaan lain. Rencananya, pekan depan akan ada penambahan durasi kerja menjadi 24 jam dengan tiga shift. Ketua Komisi II DPRD, Ir H Watid Sahriar mengatakan, penambahan pekerja ini sesuai dengan rekomendasi yang disampaikan sejak awal tahun. Andai rekomendasi itu diikuti, pekerjaan akan jauh lebih cepat dan saat ini kemungkinan bisa masuk tahap finishing. “Ini sudah bagus. Kita apresiasi upayanya, tapi kami akan mengecek lagi dan melihat progress-nya. Nanti kita datang lagi,” katanya. Komisi II sepakat dengan rencana PT Rivomas Pentasurya mendatangkan satu crane tambahan. Keberadaan alat berat ini bisa mempercepat pengangkutan material dan tentunya sangat signifikan mempengaruhi waktu kerja. “Itu baru empat lantai sekarang ke lantai kelima. Tapi saya masih ragu 25 Desember bisa 70 persen,” tuturnya. Sementara itu, Ketua Manajemen Konstruksi PT Bina Karya Utama, Herry Mujiono membenarkan, dari hasil pengecekan terakhir progress pembangunan sudah 40 persen lebih. Meski tak menyebut detilnya, ia optimis kontraktor bisa mengejar ketertinggalan. (abd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: