Sambut HSN, 3 Ponpes Arjawinangun Gelorakan Salawat Nariyah hingga Nobar Film

Sambut HSN, 3 Ponpes Arjawinangun Gelorakan Salawat Nariyah hingga Nobar Film

  CIREBON - Ratusan santri Pondok Pesantren Dar Al Tauhid, Dar Al Quran dan Dar Al Fikri, Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, menggelar berbagai kegiatan menyambut Hari Santri Nasional (HSN) 2017, Minggu (22/10). Setiap kegiatan disambut antusias para santri. Sebelumnya, pada Sabtu (21/10) malam, para santri membacakan salawat nariyah yang dipimpin pengasuh pondok. Itu sesuai gerakan 1 miliar salawat nariyah yang digalakkan PBNU secara serentak di Nusantara. Kemudian pagi harinya para santri mengadakan upacara bendera dengan mengenakan pakaian ala santri; kopiah, baju koko dan sarungan. Meski tak biasa tapi justru terlihat unik. Upacara bendera berlangsung khidmat. Siangnya, Minggu (22/10), Ponpes Dar Al Tauhid menggelar seminar kebangsaan bertajuk semangat nasionalisme santri untuk NKRI. Ratusan santri juga tak kalah antusiasnya mengikuti sesi seminar kebangsaan. Hadir sebagai pembicara Dr Ali Muhammad Chozin Nasuha, Husain Ali dan Nayil Ibnu Ubaidillah Syatori Abdurrahman. Ketiganya memaparkan nasionalisme santri dan sumbangsinya dalam kemerdekaan Indonesia. Ali menyebutkan, sumbangsinya santri yang paling kuat adalah masuknya KH Wahid Hasyim dalam mengonsep negara lewat Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Salah satu rumusannya terkait Pancasila. Pancasila hari ini yang disepakati mengakomodasi kepentingan semua golongan dan menanggantikan Piagam Jakarta. \"Kemudian sumbangsih penting lainnya adalah fatwa Kiai Hasyim Asyari tentang resolusi jihad 22 Oktober 1945. Tanpa resolusi jihad, mungkin tidak ada peristiwa 10 November, dan tidak ada Negara Indonesia,\" tegas Kang Ali. Hal itu menurutnya, merupakan fakta yang tak bisa dipungkiri. Dalam konteks resolusi jihad, peran kiai-kiai Cirebon sangat penting. Karena pertempuran 10 November tak bisa berlangsung tanpa kiai-kiai Cirebon. Setelah seminar kebangsaan, secara estafet, acara dilanjutkan dengan kirab santri. Ratusan santri dari Dar Al Tauhid, Dar Al Quran dan Dar Al Fikr dengan segala atributnya seperti bendera merah putih, spanduk dan poster-poster unik dikibarkan dan dibentangkan sepanjang jalan mengelilingi wilayah Arjawinangun. \"Dalam rangka menyukuri nikmat Allah Swt, saya berpesan kepada rekan-rekan santri untuk tertib, menaati aturan yang sudah disepakati bersama. Santri harus menjaga akhlakul karimah. Kita harus menunjukkan bahwa santri adalah orang-orang yang menjaga keamanan, menjaga perdamaian terhadap semua lapisan,\" tutur Pengasuh Pondok Pesantren Dar Al Tauhid, KH Mahsun Muhammad Asyyarofuddin saat melepas kirab santri. Malam harinya, acara ditutup dengan pemutaran film dokumenter terkait sejarah NU dari massa ke massa. Selain itu, diramaikan dengan atraksi para dan Banser yang spektakuler. (hsn)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: