Hari Ini Deadline Pembongkaran Lapak, PKL Sudarsono Tetap Bertahan

Hari Ini Deadline Pembongkaran Lapak, PKL Sudarsono Tetap Bertahan

CIREBON- Surat peringatan ketiga telah dilayangkan Satpol PP kepada Pedagang Kaki Lima (PKL) Jalan Sudarsono. Hari ini (23/10) menjadi batas akhir pedagang untuk membongkar sendiri lapak dagang semi permanennya itu. Namun hingga Minggu (22/10), pemilik lapak masih bertahan dan tetap berada di lapak itu. Diungkapkan salah satu pedagang, Ningsih memilih untuk tetap tinggal di bangunan semi permanennya itu. Mengingat warung kopinya itu sudah menjadi tempat tinggal ia dan keluarga. Bersama dengan anak dan dua cucunya, pedagang kopi di Jalan Sudarsono, Ningsih (45) berharap agar lapaknya tidak digusur. \"Kalau sampai digusur ini saya bingung harus tinggal dimana, rumah nggak punya, suami nggak ada, keluarga lainnya juga nggak punya. Inginnya tetap disini aja,\" ujarnya. Selama ini, warung kopinya itu jadi satu-satunya mata pencaharian baginya dan keluarga. Untuk itu, meski sudah ada surat peringatan ketiga, ia tetap mempertahankan warungnya. Warga Brebes itu mengaku hanya bisa mengandalkan usaha warung kopi kecil-kecilannya untuk menghidupi anak dan dua cucunya. \"Usaha di sini lumayan bisa buat menghidupi cucu saya. Di sini tinggal berempat,\" akunya. Selain karena tak ada lagi tempat tinggal, alasan ia tetap bertahan karena pernyataan Walikota Cirebon yang meninjau langsung kondisi warung PKL Jalan Sudarsono beberapa waktu lalu. \"Jumat kemarin Pak Wali datang ke sini, sama timnya 4 orang satu mobil. Saya bilang nggak tahu harus tinggal di mana kalau sampai digusur. Pak wali bilang kalau nggak mau digusur lapaknya dimundurkan mau tidak, saya jawab lebih baik seperti itu daripada harus digusur,\" paparnya. Pernyataan walikota itulah yang membuatnya lebih tenang. Ia lebih memilih warung kopinya dimundurkan ketimbang harus digusur. Kalaupun sampai digusur, ia berharap ada relokasi bagi pedagang untuk tempat ganti dari pemerintah. \"Kalau ada tempat gantinya mungkin nggak apa-apa, lebih baik seperti itu. Tapi kalau hanya digusur tok jangan sampai,\" tuturnya. Ningsih berharap, pernyataan walikota Cirebon yang berkunjung ke PKL Jalan Sudarsono waktu lalu itu dapat segera dibuktikan. Pasalnya, nasib keluarganya sedang dipertaruhkan terkait dengan penggusuran PKL di Jalan Sudarsono ini. \"Harapannya semoga bisa ada kepastian, jangan sampai digusur aja. Kalau mundur dan warung jadi kecil ya nggak apa-apa ketimbang harus pergi dari sini,\" harapnya. (myg)        

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: