Julia Gillard Dapat Dukungan

Julia Gillard Dapat Dukungan

Setelah Hasil Pemilu yang Menggantung CANBERRA - Cair sudah kebekuan politik Australia. Kemarin (2/9), Andrew Wilkie, kandidat independen dari Divisi Pemilihan Denison memberikan dukungannya kepada Partai Buruh. Peluang Perdana Menteri (PM) Julia Gillard untuk kembali menjabat sebagai kepala pemerintahan pun terbuka lebar. ”Saya sudah memutuskan bahwa Partai Buruh Australia-lah yang paling memenuhi kriteria pemerintahan berikutnya. Yakni, stabil, kompeten dan etis,” tandas Wilkie di dalam jumpa pers di Kota Canberra, seperti dilansir Agence France-Presse. Dengan limpahan dukungan politikus 49 tahun itu, kubu Gillard berhak atas 74 kursi di parlemen. Tapi, untuk mencapai mayoritas, Partai Buruh membutuhkan dua kursi lagi. Saat ini, kubu oposisi yang dipimpin Tony Abbott baru berhasil mengamankan 73 kursi. Satu kursi di belakang Gillard. Untuk mendominasi total 150 kursi parlemen, salah satu partai harus bisa menguasai sedikitnya 76 kursi. Selanjutnya, partai bersangkutan berhak membentuk pemerintahan. Hingga kemarin, tiga kandidat independen masih belum memutuskan akan berpihak pada siapa. “Saya harap, sikap saya hari ini menjadi sinyalemen baik bagi tiga kandidat independen yang lain. Semoga mereka bisa segera menetapkan pilihan masing-masing,” lanjut satu-satunya kandidat Partai Hijau yang mewakili Tasmania dalam pemilu federal 21 Agustus lalu itu. Tiga kandidat yang lain—Tony Windsor, Rob Oakeshott dan Bob Katter—akan kembali merundingkan keberpihakan mereka hari ini. Keputusan Wilkie kemarin jelas disambut baik kubu Gillard. Perempuan pertama yang menjadi PM Negeri Kanguru itu menyebut mantan serdadu yang sempat menekuni profesi sebagai analis intelijen tersebut, pria nasionalis. “Saya berterima kasih kepada Wilkie karena telah mengutamakan kepentingan nasional di atas segalanya. Keputusan yang dia ambil hari ini jelas dilandaskan pada itu,” kata pemimpin 48 tahun tersebut. Dengan dukungan Wilkie, Gillard semakin mantap mengucurkan dana sebesar AUD 100 juta (sekitar Rp818,4 miliar) ke Denison. Dana tersebut akan dialokasikan ke Rumah Sakit Hobart untuk meningkatkan layanan kesehatan di Negara Bagian Tasmania. Selain itu, Buruh juga berjanji akan membantu pemerintah negara bagian memerangi judi yang merajalela di kawasan itu. Yakni, perjudian dengan mesin poker. Bersamaan dengan itu, berembus kabar yang menyatakan bahwa kubu oposisi sengaja menghamburkan dana senilai USD 10 miliar (sekitar Rp90 triliun) untuk keperluan publikasi. Terutama, untuk mendongkrak citra Abbott di mata publik. Rumor tersebut ditanggapi serius Windsor. Kandidat independen yang belum menentukan keberpihakannya itu sempat mempertanyakan kecakapan Abbott. Bisa jadi, kekecewaannya akan membuat dia berpihak pada Gillard, seperti Wilkie. ”Saya jadi bertanya-tanya, apakah Abbott juga jujur kepada masyarakat soal kebijakan politiknya? Sebab, dengan terungkapnya fakta ini, tampak bahwa dia tidak transparan dalam menggunakan dana politik,” paparnya kepada Associated Press. Tapi, keraguan Windsor itu ditepis jubir keuangan oposisi, Andrew Robb. Menurut dia, rumor tersebut hanyalah bagian dari perbedaan opini kubu oposisi dan pemerintah. (hep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: