Hari ini Harus Pakai E-Tol, 99 Persen Gerbang Tol Siap

Hari ini Harus Pakai E-Tol, 99 Persen Gerbang Tol Siap

JAKARTA - Penerapan e-money semakin luas. Setelah dilakukan percobaan beberapa waktu, hari ini masuk tol di seluruh Indonesia pun harus menggunakan transaksi elektronik. 99 persen gerbang tol di Indonesia diklaim sudah bisa melayani pembayaran nontunai ini. Vice President Operations Management PT Jasa Marga Raddy R Lukman menuturkan, untuk mencapai 100 persen pelayanan transaksi non tunai, ada beberapa hal yang akan diupayakan. ”Salah satu upayanya adalah mengubah gardu tol hybrid menjadi gardu semi otomatis,” katanya. Artinya, di beberapa tempat masih ada petugas yang akan membantu jika mengalami kesulitan. Kesulitan yang biasanya menghambat adalah mengenai kurangnya saldo pada uang atau kartu yang rusak. Petugas di pintu tol, menurut Raddy, akan membantu. ”Kami juga tengah menawarkan dari pihak Himbara (himpunan bank negara, red) untuk menyediakan top up di beberapa wilayah di area tol. Kami sudah ada tempat di beberapa titik,” ujarnya dalam acara Froum Merdeka Barat 9 di Jakarta kemarin (31/10). Namun Raddy menyarankan agar masyarakat rajin untuk sering mengecek saldo e-tolnya. Ditemui di tempat terpisah, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengakui bahwa transformasi cash menjadi cashless bukanlah hal mudah yang bisa sekali jadi. Karena itu juga, pada pelaksanaan pembayarakan tol nontunai hari ini, pihak BUJT masih akan menyediakan gardu hybrid yang melayani pembayaran dengan nontunai maupun tunai. Basuki mengatakan, nantinya, setiap gerbang tol akan menyiapkan satu gardu hybrid. Minggu lalu, kata Basuki, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Bank Indonesia (BI). ”Mungkin sekarang ini masih butuh adaptasi. Jadi tetap ada gardu untuk bayar cash. Satu saja. Semua gerbang tol juga tetap harus ada penjaganya,” kata Basuki kepada wartawan saat ditemui di kantor Kementerian PUPR kemarin (30/10). Menurutnya, masyarakat masih perlu beradaptasi dengan perubahan tersebut. Langkah ini juga diambil sebagai tanggapan dari aspirasi YLKI dan lembaga konsumen lainnya yang menilai masyarakat masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi. ”Mengubah kebiasaan orang itu kan enggak sakdeg saknyet. Enggak bisa langsung putus jebret. Ini kan perubahan sosial,” kata Basuki. Dari pihak Himbara sebagai bank yang sudah bersedia mendukung transaksi non tunai pun memiliki beberapa persiapan. Salah satunya adalah menyediakan 1,5 juta kartu e-tol secara gratis. Menurut Nandan Sandaya yang mewakili Himbara, hingga saat ini baru setengahnya saja yang terdistribusi. ”Jika pada 31 Oktober atau setelahnya masih, maka bisa dinikmati masyarakat,” tuturnya. Nandan menjelaskan jika ada tiga periode ketersediaan kartu elektronik. Pada periode pertama, 15 Oktober, harga kartu diskon 10 persen. Setelahnya, pihak Himbara membagikan 1,5 juta kartu e-tol secara cuma-cuma. ”Kalau karti habis baru dikenakan harga normal,” ujarnya. Sementara itu Kepala Badan Pengatur Jasa Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna menuturkan jika program e-tol yang dilakukan sekarang merupakan batu loncatan. ”Akhir 2018 kami harap tidak ada pemberhentian di tol,” bebernya. Herry mengatakan jika pemerintah kini memang tengah mempersiapkan program lewat tol tanpa berhenti. ”Kami sedang uji coba dengan Damri. Kedepan di Denpasar juga akan dilakukan uji coba,” imbuhnya. (lyn/and)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: