Pelajar NU Majalengka Tolak Radikalisme

Pelajar NU Majalengka Tolak Radikalisme

MAJALENGKA - Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PC IPNU) dan Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PC IPPNU) Kabupaten Majalengka, menggelar acara bertajuk IPNU/IPPNU Studies II di Pondok Pesantren Al Mizan, Jatiwangi, Minggu (5/11). Acara tersebut merupakan upaya menangkal gerakan radikalisme sejak dini. Dalam acara itu ratusan pelajar dibekali pemahaman anti radikalisme. Ketua panitia sekaligus Ketua PC IPPNU, Afni Nurul Adilla mengatakan, kegiatan itu berlangsung dua hari dengan materi-materi berkisar tentang NU, kebangsaan dan organisasi. “Acara ini dikemas dalam bentuk pengkaderan selama dua hari dengan materi yang cukup kompleks,” ungkapnya. Kegiatan tersebut juga bertujuan mencetak para pelajar dan santri yang militan terhadap NU serta berwawasan kebangsaan yang kuat. Sehingga terhindar dari gerakan-gerakan radikalisme. Sementara Ketua PC IPNU Majalengka Ramlan Ramadhan, mengungkapkan optimistis mengawal para pelajar dan santri Majalengka untuk tetap berwawasan kebangsaan yang kuat. Apalagi jika Pemkab Majalengka mau bekerja sama dalam program anti radikalisme bersama IPNU dan IPPNU. “Kegiatan seperti ini akan rutin berjalan sebagai media kaderisasi dan membentengi dari gerakan-gerakan radikalisme. Alangkah bijaknya kegiatan ini disambut para pemangku kebijakan di Majalengka,” ungkapnya. Ramlan menilai, generasi muda khususnya para pelajar dan santri yang jiwanya masih labil. Sangat mudah disusupi gerakan-gerakan radikal. Sehingga mereka mudah terjebak dalam perilaku antitoleransi dan antikebhinekaan. Karena itu Perlu penguatan paham kebangsaan dan kebhinekaan di kalangan pelajar dan santri. Ketua PP LDNU KH Maman Imanulhaq mengatakan, sudah saatnya santri dan pelajar NU mengisi semua aspek kehidupan. Sudah tidak zamannya lagi santri atau pelajar NU minder, karena sekarang banyak santri dan pelajar NU yang sukses baik di pemerintahan maupun dunia kerja lainnya. “Kita ini NU pemilik saham bangsa, sehingga sudah seharusnya kita tampil. Jadi santri dan pelajar NU gak usah minder, ayo gali potensi diri supaya sukses,” jelasnya. Anggota DPR RI ini juga menegaskan perlunya santri dan pelajar NU mengembangkan dan mensyiarkan Islam Rahmatan Lil ‘Alamin di tengah-tengah kehidupan masyarakat. “Kita harus tetap menghargai perbedaan, kebhinekaan dan toleransi karena itu pondasi kuatnya Negara Kesatuan Republik Indonesia,” pungkasnya. (bae)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: