Benda Pusaka Dimandikan dari 9 Mata Air

Benda Pusaka Dimandikan dari 9 Mata Air

MAJALENGKA-Ribuan masyarakat dari berbagai daerah di Kabupaten Majalengka bahkan dari Kabupaten Ciamis, Kuningan, Cirebon, Indramayu, Sumedang, Subang, Kerawang, Cianjur, Bekasi dan Jakarta menghadiri ritual Nyiramkeun (memandikan) benda-benda pusaka peninggalan Kerajaan Talaga Manggung. Agenda tersebut digelar di halaman Museum Talaga Manggung Desa Talaga Wetan, Kecamatan Talaga, Senin (6/11). Ketua Yayasan Talaga Manggung Raden Apoen Tjahya mengatakan, acara tersebut juga dihadiri kerabat dan keturunan Kerajaan Talaga Manggung dari berbagai daerah. Prosesi nyiramkeun benda-benda pusaka Kerajaan Talaga Manggung diawali mengumpulkan air dalam satu tempat, yang diambil dari 9 sumber mata air di sekitar kawasan Kerajaan Talaga Manggung. Air suci menggunakan bambu kuning diambil dari mata air Gunung Bitung, Situ Sangiang, Cikiray, Wanaperih, Lemahabang, Rengasari, Cicamas, dan Nunuk. Petugas yang mengambil air tidak sembarangan, melainkan dilakukan sesepuh atau kuncen yang mengurus sumber mata air tersebut. “Seluruh air suci dalam bambu kuning kemudian dibawa ke Museum Talaga Manggung untuk disatukan dalam satu tempat khusus. Setelah dilakukan pembacaan doa secara Islam, barulah dilakukan upacara Nyiramkeun benda-benda pusaka peninggalan Kerajaan Talaga Manggung dilaksanakan,” beber Apoen. Nyiramkeun merupakan kegiatan membersihkan artefak peninggalan Kerajaan Talaga Manggung, dengan air tumbukan bunga mayang yang disimpan dalam bejana besar. Biasanya dilakukan hari Senin sebelum tanggal 20 bulan Safar. Berdasarkan keterangan dari sesepuh, pemilihan waktu sesuai momen Raden Rangga Mantri atau Prabu Pucuk Umum masuk Islam, yakni hari Senin bulan Safar dan meninggalnya Sunan Talaga Manggung juga Senin di bulan Safar. Prosesi Nyiramkeun benda-benda pusaka dianggap sakral dan hanya bisa disaksikan setahun sekali. Sehingga upacara tersebut mengundang perhatian masyarakat. Ribuan masyarakat membanjiri halaman Museum Talaga Manggung, untuk menyaksikan prosesi nyiramkeun benda-benda pusaka tersebut.(har)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: