1 Madura United v Bhayangkara FC 3, Trofi Kontroversi
BANGKALAN - Hanya 9 pemain Madura United yang bertahan hingga akhir pertandingan. Tiga kartu merah dan 6 kartu kuning, didapatkan oleh Laskar Sape Kerrap. Sementara Bhayangkara hanya mengantongi 2 kartu kuning. Duel dua tim kandidat juara ini, berakhir dengan kemengan tim tamu. Namun, masihkah ada harapan bagi Madura United untuk mengakhiri Liga di posisi 3 besar klasemen? Jawabannya tentu menunggu kemenangan menghadapi PSM Makassar. Upaya menjegal laju penyerang Bhayangkara FC, yang mencoba menerobos pertahanan sektor kanan Madura United, dinilai wasit merupakan sebuah pelanggaran. Alhasil, wasit tanpa ragu menujuk titik putih. Beruntung, sang eksekutor tendangan penalti Sergio Morreira Goncalves di menit ke-15 digagalkan oleh tiang gawang sebelah kanan Madura United. Papan skor masih belum berubah 0-0. Permainan cenderung keras memasuki akhir babak pertama. Striker Madura United Peter Odemwingie yang mendapat tekel keras dari pemain bertahan Bhayangkara FC Indra Kahfi. Namun wasit hanya memberinya kartu kuning. Terpancing dengan permainan keras lawan, membuat eks striker Stoke City tersebut membuat pelanggaran keras. Tepatnya dimenit ke-41, kapten Bhayangkara FC Indra Kahfi yang dilanggar Odemwingie. Tanpa ragu wasit mengeluarkan kartu merah kepada sang marquee player. Skuad Madura United yang bermain dengan 10 orang sejak menit 41, mampu menahan gempuran sang tamu yang di komando oleh Sergio Morreira Goncalves. Memulai babak kedua dengan 10 pemain, gawang Hery Prasetyo akhirnya kebobolan juga. Melalui serangan balik cepat, Ilija Spasojevic mampu memanfaatkan bola muntah di depan gawang. Skor berubah 0-1 untuk keunggulan Bhayangkara FC. Upaya Madura United untuk mengejar ketertinggalan, dipastikan semakin berat. Pasalnya, pemain Madura United kembali diusir keluar oleh sang pengadil lapangan. Dia adalah Fandi Eko Utomo. Sebelumnya, Fandi yang baru masuk di babak kedua yang menggantikan Andik Rendika Rama, telah mendapat kartu kuning. Kemudian dia kembali mendapat kartu kuning setelah dianggap melakukan pelanggaran keras terhadap pemain Bhayangkara FC. Ditambah gol kedua yang kembali disarangkan oleh Spasojevic menit 66, membuat ambisi untuk mengejar ketertinggalan kian tipis. Namun perjuangan yang dilakukan tentu tak akan mengkhianati hasil. Terbukti, gol pembuka Madura United akhirnya hadir di menit ke-69, melalui heading Fachrudin Wahyudi yang memanfaatkan assist Rizky Dwi Febriyanto. Skor kembali berubah menjadi 1-2. Spaso melengkapi gelar juara yang sudah pasti diraih Bhayangkara FC, dengan hat-trick-nya dimasa injury time. Madura United menyisakan laga menghadapi PSM Makassar, dan takhta Liga-1 disematkan kepada tim The Guardian, julukan Bhayangkara. Pelatih kepala Madura United, Gomes de Olivera mengatakan, seluruh pemain sudah berjuang dengan sangat maksimal. Bahkan dengan 9 pemain saja, mereka mampu tetap menekan Bhayangkara di sisa waktu. \"Selamat untuk Bhayangkara,\" singkat Gomes. Sementara manajer Madura United Haruna Soemitro mengungkapkan ucapan selamat kepada Bhayangkara, sehingga mampu menjuarai Liga-1. \"Liga Gojek ini liga guyonan. Bhayangkara ingin juara dengan menghalalkan segala cara,\" ungkap Haruna. Bahkan, dia berani mempertanggung jawabkan statementnya tersebut, karena memiliki bukti-bukti kuat. Haruna menambahkan, di antaranya adalah pencabutan izin menggelar pertandingan di Stadion Gelora Bangkalan, oleh Mapolres Bangkalan. Kemudian mengusir suporter Madura United yang menyiapkan diri untuk melakukan nobar di stadion. \"Kami baru tahu jika poin itu bisa didapatkan dari atas meja, tanpa bertanding. Tanpa memerlukan kerja keras di lapangan, tanpa tekel dan tanpa peluh bercucuran. Ya termasuk juga, ini adalah trofi kontroversi,\" ungkap Haruna. (dam)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: