Waduh, 13 Tahun TKW Indramayu Tertahan di Kuwait

Waduh, 13 Tahun TKW Indramayu Tertahan di Kuwait

INDRAMAYU - Nasib kurang beruntung kembali dialami tenaga kerja wanita (TKW) asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, di Timur Tengah. Watini bin Carman (29), Warga Desa Sukaperna, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu, dikabarkan sudah 13 tahun 5 bulan bekerja di Kuwait, tetapi tidak bisa pulang ke kampung halamannya. Hal tersebut disampaikan Carman (54), ayah kandung Watini. Carman mengungkapkan, Watini sudah lama tidak bisa merasakan kebahagiaan berkumpul dengan keluarganya, karena majikan selalu menahan kepulangannya. Padahal, masa kontrak kerjanya sudah habis. Selain itu, menurut Carman, majikan anaknya juga menahan gaji serta tidak diberi kebebasan untuk berkomunikasi. \"Anak saya itu orangnya pendiam dan pemalu, mungkin karena itu dia tidak berani dengan majikannya,\" tutut Carman. Carman berharap KBRI Kuwait bisa melindungi dan membantu proses kepulangan Watini ke Indonesia. \"Semoga Pemerintah bisa melindungi dan membantu untuk memulangkan anak saya, karena saya sudah kangen ingin bertemu dengan anak saya,\" harap Carman. Carman mengaku dirinya dengan didampingi oleh SBMI Indramayu pada tanggal 9 Maret 2017 sudah mengadukan permasalahan anaknya ke Direktorat PWNI dan BHI Kemenlu di Jakarta. Sementara Ketua SBMI Indramayu, Juwarih mengatakan kekecewaannya terhadap pihak KBRI Kuwait yang sangat lamban dalam merespons pengaduannya. \"Kami sudah hampir 8 bulan mengadu namun sampai saat ini belum juga ada informasi perkembangan pengaduannya dari pihak pemerintah\" keluh Juwarih. Juwarih mengatakan, Watini direkrut sponsor bernama Kastiman, yang masih satu desa dengan Watini. Kemudian Watini pada 21 Juni 2004 diberangkatkan PT Duta Sapta Perkasa ke Kuwait. \"Watini pada saat direkrut masih di bawah umur, baru 16 tahun, sehingga terindikasi Watini menjadi korban traffiking,\" tandas Juwarih, kemarin. (oet)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: