Jepang Tertarik Bangun Pusat Pelatihan Pertanian di Kebun Raya Kuningan

Jepang Tertarik Bangun Pusat Pelatihan Pertanian di  Kebun Raya Kuningan

KUNINGAN – OISCA (Organization for Industrial and Cultural Advancement) International asal Jepang, saat ini tengah melirik potensi kawasan wisata Kebun Raya Kuningan (KRK) yang berada di Desa Padabeunghar, Kecamatan Pasawahan. Bahkan, perwakilan OISCA International yakni Mr Coroda dan Mr Suzuki langsung berkunjung ke kawasan tersebut didampingi Kabag Ren Dirjen Banda Kementerian Dalam Negeri, H Iwan serta Staf Kepresidenan RI. Menariknya, Kabag Ren Dirjen Bangda Kemendagri H Iwan ternyata berasal dari Desa Peusing, Kecamatan Jalaksana. Lebih dari empat jam, mereka berada di KRK dan memantau gedung, hutan dan Situ Lurah yang berada di bagian atas KRK. Kunjungan dari Dirjen Bangda Kemendagri dan OSICA itu yakni ingin mengadakan pelatihan bagi para petani dalam budidaya lahan produktif pertanian. Kedatangan mereka diterima langsung Kepala Dinas Perumahan, Pemukiman dan Pertanahan (DPRPP) HM Ridwan Setiawan SH MH MSi, Sekdis DPRPP Drs Yudi Nugraha MPd serta Kabid Bangunan Asep Abdul Mukti ST MSi. Sebelum ke KRK, rombongan diterima Bupati H Acep Puranama SH MH di ruang kerjanya. Beberapa hal ditanyakan rombongan dari Jepang dan Kemendagri tersebut. Kepala DPRPP HM Ridwan Setiawan SH MH MSi mengatakan, tim dari OISCA ini memiliki niat yang baik bagi masyarakat Kabupaten Kuningan. Mereka ingin membangun pusat pelatihan dan juga melatih masyarakat menyangkut tata olah pertanian yang menggunakan teknologi. “Kita mencoba kerja sama baik dengan departemen terkait, maupun dengan lembaga international seperti OISCA International dari Jepang. Ini sebagai langkah untuk memberdayakan potensi yang bisa dikembangkan di kawasan KRK, tentunya dengan melibatkan masyarakat setempat,” papar Ridwan, Rabu (8/11). Menurut dia, kerja sama yang direncanakan dalam bentuk pelatihan bagi para petani ini bertujuan agar lebih memberdayakan petani dengan pengenalan teknologi serta mengoptimalkan lahan-lahan pertanian. Sebab, rencana pelatihan para petani ini tak hanya bagi warga Kuningan saja, tapi bakal menyebar ke penjuru Jawa Barat. “Melalui teknologi pertanian yang lebih maju, mudah-mudahan bisa diterapkan nantinya di Kuningan. Misalnya saja negara pemasok pangan dunia seperti Perancis, dengan alat teknologi yang lebih maju mereka bisa lebih makmur di bidang pertanian,” katanya. Sementara perwakilan dari OISCA International, Mr Coroda didampingi Mr Suzuki mengaku, setelah melihat kawasan KRK ini cukup tertarik untuk mengadakan training centre tersebut. Bahkan, OISCA International ingin bekerjasama dengan pihak desa terkait sebagai upaya pemberdayaan bagi masyarakat setempat. “Jadi dalam pengelolaan pertanian nanti, kami akan bekerjasama dengan desa. Kami ingin melatih para petani di desa, bukan hanya di sektor pertanian namun bisa ke bidang lain seperti perikanan ataupun peternakan,” ujarnya. Staff Kepresidenan RI, Monica menambahkan, bahwa rencana pelatihan nanti dimaksudkan supaya ada regenerasi petani muda, sekaligus bisa lebih memberdayakan petani dengan pengenalan teknologi maju. Sehingga, ke depan petani yang akan dilatih ini bisa lebih sejahtera dengan pemanfaatan teknologi di bidang pertanian. “Nantinya, petani bisa mengelola lahan itu bukan hanya sebatas sebagai areal pertanian namun menjadi agro wisata. Makanya, kita bersama OISCA International Mr Coroda dan Mr Suzuki ingin melihat langsung potensi lahan di sini,” sebutnya. Sejauh ini kata Monica, setelah melihat secara keseluruhan areal di KRK cukup bagus dan sangat menarik, sesuai dengan kriteria yang diharapkan OISCA International. Kebutuhan lahan sebagai tranining center ini pun mencapai 30 hektare. “Tadi kami berkeliling melihat potensi dan gedung yang akan menjadi kantor pengelola KRK. Ternyata gedungnya bagus, dan aula yang cukup luas. Ini bisa dipakai untuk pelatihan,” tukas dia. (ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: