Hajar Sumedang, Kota Cirebon Juara Grup dan Lolos ke Porda Jabar

Hajar Sumedang, Kota Cirebon Juara Grup dan Lolos ke Porda Jabar

KUNINGAN – Penantian lebih dari 20 tahun akhirnya berakhir. Tim sepakbola Kota Cirebon berhasil menembus babak utama Pekan Olahraga Daerah (Porda) XIII/2018. Capaian itu ditorehkan setelah Luthfi Nauval dan kawan-kawan menaklukkan Kabupaten Sumedang 2-0 di laga terakhir Babak Kualifikasi (BK) Porda Jabar XIII/2018 kemarin (8/11). Sayangnya, tangisan para ofisial dan pelatih usai peluti panjang bukan terjadi di Kota Udang. Torehan sejarah baru sepakbola Kota Cirebon tersebut harus terjadi di Lapangan Windusengkahan, Kabupaten Kuningan. Pelatih Kota Cirebon, Budiono, yang hanya bisa menyaksikan di luar lapangan, langsung lari menerobos pagar menyongsong satu per satu anak asuhnya usai pertandingan. Tangis haru pun pecah. Beberapa pemain ada yang langsung sujud syukur, sambil memeluk erat sesama rekan-rekannya. “Ini momen yang tak akan pernah kami lupakan. Sebuah momentum untuk kebangkitan sepakbola Kota Cirebon,” kata Budiono. Dia juga berterima kasih kepada Kota Kuda -Kabupaten Kuningan- yang sudah menjadi saksi lolosnya Kota Cirebon ke Porda 2018. Ekseskusi tendangan bebas M Faruqi di menit 34 membuka keran gol Kota Cirebon. Keunggulan itu digandakan Sucitno yang berhasil memperdayai kiper Sumedang, Lukman, menit ke-42. Tendangan pleasing-nya gagal diantisipasi kiper Persib Bandung U-19 tersebut. Dengan tambahan tiga poin, Kota Cirebon tidak hanya memastikan diri lolos ke Porda. Lebih dari itu. Mereka berhasil mengantongi tiket putaran final Porda dengan status juara Grup C. Itu karena di pertandingan lainnya, Kabupaten Kuningan menang 2-0 atas Kabupaten Cirebon. Sebelum pertandingan terakhir dimainkan kemarin, tiga tim memiliki peluang yang sama. Kota Cirebon, Kabupaten Sumedang dan Kuningan, sama-sama mengoleksi 5 poin. Kekalahan dari Kota Cirebon menyebabkan Sumedang kehilangan kesempatan menjejaki Porda 2018. Sementara Kuningan meraih satu tiket tersisa sebagai runner-up Grup C. Sejatinya, Kota Cirebon dan Kabupaten Kuningan sama-sama mengoleksi 8 poin. Namun, Laskar Kota Wali –sebutan tim sepakbola Kota Cirebon– unggul selisih gol dari Kuningan. “Sebelum pertandingan kami sempat terbebani. Kewajiban untuk menang menguji mental kami semua untuk menghadang Sumedang,” tambah Budiono. Budiono sendiri tidak ikut mendampingi anak asuhnya. Dia terkena sanksi dan dilarang berada di bench. Posisinya digantikan asisten pelatih, Suryana. “Beberapa pemain utama kami tidak bisa bermain. Ada yang cedera dan ada yang terkena akumulasi kartu. Itu juga yang menjadi tekanan di luar hal-hal teknis di lapangan. Tapi saya salut, selama 2x45 menit di lapangan, para pemain mampu memberikan kemampuan terbaik mereka,” imbuh pria yang juga pelatih CIC FC. Ketua Asosiasi Kota PSSI Cirebon, Edi Suripno tak mau ketinggalan menjadi saksi momen penting tersebut. Dia mengaku sempat tegang menyaksikan permainan Sucitno cs. “Ada bebeapa hal di luar predikis kami. Termasuk sanksi yang diberikan kepada pelatih. Tentu ada ketegangan. Karena kita harus menang untuk lolos ke Porda,” ungkapnya. Edi mengaku bangga berhasil mengantarkan tim Kota Cirebon ke Porda. Dia mengatakan, program latihan akan ditingkatkan. Ada jeda yang memang cukup panjang sebelum Porda 2018 digelar di Kabupaten Bogor. Ketua DPRD Kota Cirebon itu yakin, kualitas pemainnya masih bisa ditingkatkan. “Kurang lebih ada waktu satu tahun untuk persiapan. Saya kira tidak perlu banyak perubahan materi pemain. Kita akan maksimalkan yang ada. Mereka punya kualitas dan akan kami tingkatkan lagi. Kami berharap tidak hanya menjadi penggembira di Porda nanti,” pungkasnya. (ttr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: