Anggaran Telat, Pembangunan Desa Terhambat

Anggaran Telat, Pembangunan Desa Terhambat

MAJALENGKA–Sejumlah kepala desa di kabupaten Majalengka mengeluhkan belum kunjung cairnya anggaran pemerintah, baik Alokasi Dana Desa (ADD) maupun Dana Desa (DD). Persoalan tersebut merupakan masalah klasik yang dialami setiap desa di kota angin. “Hampir beberapa tahun terakhir, pencairan anggaran dari pemerintah itu selalu telat. Padahal sejumlah desa di wilayah Ciayukuning tidak sampai terlambat hingga beberapa bulan,” jelas salah seorang kepada desa di Kecamatan Sumberjaya yang enggan disebutkan namanya. Dia menyebutkan hampir satu tahun ini setiap desa kelimpungan mengatasi sejumlah kegiatan. Apalagi pertengahan tahun lalu banyak kegiatan seperti perayaan HUT RI Agustus lalu. Dia khawatir ketika anggaran telat cair maka realisasi pembangunan terhambat, karena faktor cuaca yang sudah memasuki musim hujan. Infrastruktur fisik tentu mengandalkan cuaca panas misalnya pengaspalan, pembangunan drainase, sampai rehabilitasi dan pembangunan lainnya. Pemdes juga harus menyusun laporan dan lain sebagainya. “Di satu sisi kita dituntut melengkapi dokumen administrasi sebagai syarat pencairan sebelum anggaran turun. Tapi sekarang anggaran pemerintah kembali telat. Kalau mau menggelar pekerjaan itu kan sekarang tidak boleh pakai dana talangan. Jadi nanti pas dana cair terburu-buru, mengingat sudah musim hujan,” paparnya. Menyikapi hal tersebut, Ketua Komisi I DPRD Majalengka Dede Aif Mustoffa mengaku prihatin. Terkait teknis pembangunan dipastikan sulit terkejar akibat lambatnya pencairan anggaran. Pemda diharapkan merealisasikan anggaran sesuai jadwal yang sudah ditentukan. Pasalnya pencairan berpengaruh terhadap program yang sudah diusulkan setiap desa. “Seharunya pencairan jangan ditahan-tahan karena ADD dan dana desa sangat dibutuhkan untuk membangun. Pembangunan seharunya didukung semua pihak termasuk pemda, dengan cara mencairkan anggaran segera mungkin. Pemerintah daerah juga dituntut mendidik pemerintahan di bawah dan masyarakat dengan mengubah pola yang terjadi seperti ini. (ono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: