Titik Jemput Angkutan Online Belum Merata, Penumpang Masih Bingung

Titik Jemput Angkutan Online Belum Merata, Penumpang Masih Bingung

CIREBON - Pemasangan rambu titik jemput penumpang transportasi online masih terbatas. Tak hanya itu, ada sejumlah kendala dalam pelaksanaannya karena penumpang belum memahami keberadaan rambu ini. Salah satu driver online, Asep mengaku, orderannya mulai berkurang sejak ada rambu itu. Ia beberapa kali mendapatkan penumpang yang belum mengetahui aturan rambu penjemputan. Saat diinformasikan mengenai lokasi penjemputan, penumpang malah cancel orderan. \"Efeknya memang agak terasa orderan sedikit berkurang, tapi beberapa ada yang mau kalau sudah paham. Sepertinya penumpang belum pada paham,\" ujar Asep, kepada Radar, Jumat (10/11). Meski begitu ia dan rekan-rekan driver transportasi online selalu mematuhi titik penjemputan. Termasuk di lokasi yang perlu treatment khusus seperti di Stasiun Kejaksan. \"Kalau stasiun pasti saya nggak jemput di depan, yapi radius 100 meter. Kalau masyarakat lokal ada yang sudah ngerti, kalau dari luar kota kan nggak tahu ada rambu itu,\" jelasnya. Driver lainnya, Bayu belum mengetahui adanya titik rambu tersebut terpasang di mana saja. Dia baru tahu keberadaan rambu itu di lokasi ramai seperti di Jl Wahdin dan Jl Pemuda. Selebihnya dia malah belum tahu. Keberadaan rambu lain yang membingungan salah satunya berada di Terminal Harjamukti. Driver taksi online, Anthony mengaku pernah menjemput penumpang di Terminal Harjamukti. Tapi saat mencari titip penjemputan, dirinya justru tak menemukannya. Akhirnya ia mengira-ngira jarak 100 meter untuk titik penjemputan. \"Kami berusaha menghindari pelanggaran. Jadi kami jemputnya di minimarket atau lokasi lain yang agak jauh,” tuturnya. Hal serupa pun dilakukannya ketika menjemput penumpang di stasiun. Tapi seringkali penumpang malah membatalkan pesanannya. Ia mengakui, rambu tersebut membuat efisien penjemputan, namun ada beberapa penumpang yang keberatan. Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan, Atang Hasan Dahlan mengakui belum bisa memasang rambu penjemputan transportasi online secara menyeluruh. Dari 25 titik disepakati, baru sembilan yang sudah terpasang. “Ini karena keterbatasan anggaran, tapi kita upayakan bertahap,” katanya. (apr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: