Hasil Pemilu Awal selama 4 Bulan; Azis Nomor 1, Oki Ke-2

Hasil Pemilu Awal selama 4 Bulan; Azis Nomor 1, Oki Ke-2

Pemilu Awal versi Radar Cirebon sudah digelar sejak 5 Agustus 2017 hingga November ini. Selama 14 pekan, tim Pemilu Awal mendatangi masyarakat, dari satu RW ke RW lain. Setiap pekan pula, yakni tiap hari Senin, Radar Cirebon (grup radarcirebon.com) memublikasikan hasil Pemilu Awal ke para pembaca. ==================== HARI ini, penyajian hasil Pemilu Awal berbeda dari sebelumnya. Kami merangkum hasilnya sejak Agustus hingga November. Hasilnya, petahana Nasrudin Azis menguasai perolehan suara. Baik untuk popularitas maupun elektabilitas. Azis menguasai elektabilitas, disusul bos Grage Group Bamunas S Budiman atau Oki, Eti Herawati atau Eeng Charli (ketua DPD Nasdem), Edi Suripno (ketua DPC PDIP), dan Ali Rahman (calon walikota dari Gerindra). Mereka inilah yang masuk lima teratas untuk elektabilitas atau keterpilihan. Untuk popularitas, Nasrudin Azis juga memimpin. Disusul Oki, Eti Herawati, Edi Suripno, dan Fifi Sofiah Effendi. Apa respons para bakal calon walikota dan bakal calon walikota itu? Nasrudin Azis mengatakan semua hasil survei dari berbagai lembaga, baik yang diselenggarakan partai maupun lembaga tertentu, menjadi bahan untuk introspeksi. Apapun hasil survei, kata Azis, dijadikan barometer supaya ke depan menjadi lebih baik. Khusus hasil Pemilu Awal, dia juga mengatakan ini bagian dari alat untuk menata “pasukan” dan menguatkan konsolidasi. “Hasil itu menjadi kacamata bagi kita untuk bisa bekerja lebih baik,” kata Azis. Azis juga tak mau jemawa dengan hasil Pemilu Awal Radar Cirebon selama Agustus-November yang menempatkannya sebagai pemenang. Karena yang paling berat, sambung Azis, mempertahankan hasil Pemilu Awal ini. “Bukan unggul siapa terhadap siapa, tapi mencermati  suara rakyat atas hasil pembangunan. Dan ini tantangan bagi saya yang sekarang menjabat sebagai walikota,” terang Azis. Baginya, dalam survei itu lebih penting yaitu apa yang terjadi dalam masyarakat dan kemudian memberikan informasi ke pemerintah. “Makanya masyarakat jangan terfokus popularitas, tapi persoalan pembangunan juga perlu diperluas. Secara pribadi saya minta maaf karena begitu mendapat kepercayaan, perhatian kita menjadi terbagi untuk seluruh Kota Cirebon. Dan kita akan terus bekerja,” ungkapnya. Bagaimana dengan respons Bamunas S Budiman atau Oki? Oki mengapresiasi Pemilu Awal, tapi menyatakan masih akan terus menunggu hasil Pemilu Awal pada waktu-waktu mendatang. Dia mengatakan Kota Cirebon memiliki sekitar 248 RW, maka kegiatan Pemilu Awal masih terus dinanti. “Dengan semakin banyak data, maka semakin  tinggi tingkat akurasi datanya. Dan hasil Pemilu Awal ini nantinya bisa menjadi acuan bagi para calon. Kan masih banyak juga yang belum menentukan pilihan,” terang Oki. Dengan waktu tersisa sekitar 6 bulan untuk menentukan pilihan bagi para pemilih, Oki mengatakan masih ada kesempatan untuk terus menggenjot swing voters dan bisa menggiring pemilih memilih calon tertentu. “Kalau pun elektabilitas saya naik, berarti kegiatan yang saya lakukan ke masyarakat benar. Begitu juga sebaliknya, ketika kegiatan saya tidak benar di masyarakat, pasti elektabilitas saya tidak akan naik,” ujar Oki. Dia mengatakan selama ini tidak pernah mengklaim tempat-tempat tertentu sebagai basisnya. Apalagi secara politik dia belum turun. Selama ini Oki baru menjalankan program Grage Group untuk berbakti ke masyarakat. “Makanya, ada tidaknya politik pilkada, programnya ke masyarakat tetap berjalan. Yang penting sudah berbuat untuk masyarakat,” tegasnya. Sementara Eti Herawati mengatakan hasil Pemilu Awal merupakan sebuah bahan koreksi untuk turun ke masyarakat. “Saya ucapkan terima kasih kepada Radar Cirebon menggelar Pemilu Awal. Jadi saya menjadi tahu kekurangan saya dan apa yang harus segera diperbaiki,” kata Eti, kemarin. Sebagai bentuk kesungguhan, Eti mengatakan Partai Nasdem yang dipimpinnya sudah menyiapkan saksi dengan memberikan training. Mereka ini yang dipersiapkan sebagai saksi pada pilkada dan pemilu mendatang. Terpisah, Edi Suripno mengatakan setiap pekan selalu memonitor hasil Pemilu Awal. Dengan hasil yang setiap pekan muncul, Edi menjadi tahu simpul-simpul yang unggul dan yang lemah untuk segerta diperbaiki. “Jadi acuan bagi para calon,” ujarnya. Sedangkan Ali Rahman mengaku sudah bergerilya dari RW ke RW untuk melakukan sosialisasi. Bahkan dia biasa hadir pada momentum hari-hari besar. “Saya keliling ke RW-RW, termasuk menhadiri pengajian masyarakat atau hari-hari besar agama dan hari besar nasional. Saya muncul di Pemilu Awal, tentu tak lepas dari kegiatan-kegiatan saya,” tandas Ali. Yang mengejutkan, Hj Fifi Sofiah Effendi atau Bunda Fifi muncul ke permukaan. Dia masuk 5 besar untuk popularitas. Pada hasil tiap pekan, nama Bunda Fifi memang selalu muncul. Dia mengakui hal itu membuat namanya mulai ramai diperbincangkan, bahkan tak sedikit yang mendorongnya untuk maju pada pilkada mendatang. Komisioner KPU Kota Cirebon Dita Hudayani SH mengapresiasi Pemilu Awal. Kegiatan itu, kata Dita, membantu KPU melakukan sosialisasi pelaksaaan pilkada ke masyarakat. “Ketika masyarakat mengaku belum tahu kapan akan ada pilkada, dengan kedatangan tim Pemilu Awal maka masyarakat menjadi tahu soal pelaksanaan pilkada,” ujar Dita. Ketua Panwaslu Kota Cirebon Susilo Waluyo berharap melalui progam Pemilu Awal bisa membantu menaikkan tingkat partisipasi masyarakat pada pilkada mendatang. “Karena masyarakat yang awalnya belum tahu kapan pilkada, dengan adanya Pemilu Awal masyarakat lebih paham,” terang Susilo Waluyo. (abd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: