BIJB Soft Launching April 2018, Dapat Three Letters Code KJT

BIJB Soft Launching April 2018, Dapat Three Letters Code KJT

MAJALENGKA–Manajemen Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati Majalengka, memastikan siap diresmikan April 2018 mendatang. Bahkan bandara Kertajati baru saja mendapatkan three letters code penerbangan dengan kode “KJT”, dari International Air Transport Association (IATA). Berarti keberadaan bandara Kertajati saat ini telah diakui dan siap menjadi bandara kelas internasional, karena sudah terdaftar sebagai member IATA dan mendapatkan three letters code penerbangan. Direktur Utama PT BIJB Virda Dimas Ekaputra mengatakan, dari tiga paket yang dikerjakan para kontraktor untuk bagian sisi darat seluruhnya sudah berjalan sesuai rencana. Progress keseluruhan pembangunan bandara mencapai kini 67,5 persen. Bahkan paket satu meliputi pembangunan infrastruktur oleh  PT Adhi Karya Tbk sudah mencapai 98,7 persen. Paket satu meliputi pengerjaan infrastruktur bandara, yakni jalan, drainase, landscape parker, dan ramp simpang susun. “Untuk area ramp simpang susun ini pengerjaannya sudah 100 persen. Sisa pengerjaan paket satu akan rampung akhir November ini,” ujar Virda, dalam press conference di area terminal bandara Kertajati. Selanjutnya paket dua meliputi pembangunan gedung terminal penumpang yang dikerjakan PT Wijaya Karya (Wika) dan PT Pembangunan Perumahan (PP), pekerjaannya sudah mencapai 53,8 persen. Lingkup yang dikerjakan pengembang berupa interior, atap utama, electrical and plumbing, atap boarding lounge, bird eye view, dan arsitektur kom ACP. Beberapa progress fasilitas interior terminal tiga lantai juga cukup menggemberikan. Berdasarkan fakta di lapangan, area lantai satu secara fisik sudah 95 persen. Area tersebut lebih cepat selesai karena dibangun pararel dan tidak terpengaruh cuaca. Fasilitas yang akan diberi PT BIJB di area terminal komersial yakni aircraft simulator, airport miniatur, toruism galery, quite room, dan VIP lounge. “Untuk umrah dan haji lounge juga sudah disiapkan dengan luas sampai 1.300 meter persegi,” paparnya. Untuk area terminal saat ini fokus pada pemasangan atap yang berada di lantai tiga. Pengerjaan atap dengan bentangan 96 meter ini cukup menantang, karena bentuk yang menyerupai ekor burung merak sebagai ikon bandara diambil dari budaya Jabar. Struktur atap terminal utama penumpang menggunakan sistem mega span dengan penutup membran. Adapun untuk paket tiga meliputi pembangunan gedung operasional yang dikerjakan PT Waskita Karya sudah mendekati sempurna yakni 90,8 persen. PT Waskita diberi tanggung jawab mengerjakan sarana penunjang operasional bandara berupa incenerator, meteorologi, ground water tank, jalan kawasan, substation dan perangkat keamanan kebakaran bandara. Fasilitas lain yang dilakukan multipihak tidak kalah menggembirakan. Sebut saja fasilitas bahan bakar pesawat untuk hydrant pit dari Pertamina sudah siap 100 persen. Selanjutnya pembangunan tower sebagai fasilitas navigasi penerbangan yang dioperasikan Airnav sudah mencapai 82 persen. Bergeser untuk kesiapan runway sarana paling penting untuk take off dan landing pesawat, yang nantinya akan sampai 3.500 meter oleh Kementerian Perhubungan saat ini sudah mencapai 90 persen. Panjang runway tersebut mempertegas BIJB bisa didarati pesawat berbadan lebar misalnya Boeing 747. “Lainnya fasilitas dari BMKG sudah mencapai 99 persen, penyambung air sudah 95 persen dan penyambungan listrik mencapai 96 persen. Dengan seluruh kesiapan tersebut April 2018 nanti, kita optimis bisa soft launching sedangkan pertengahan tahun 2018 kita bisa beroperasi.” imbuhnya. (azs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: