Diguyur Hujan, Petani Cemas Hasil Panen Turun
CIREBON – Ratusan hektare padi sawah siap panen di wilayah pantura Kabupaten Indramayu bagian barat (Inbar) terancam rusak akibat guyuran hujan sejak beberapa hari terakhir. Petani khawatir, hasil panen padi menurun kualitasnya sehingga membuat harga gabah menjadi anjlok. \"Kalau hujan terus menerus, pasti membuat panen padi terganggu dan mempengaruhi kualitas serta harga gabah,\" kata Tirwan, petani asal Kecamatan Patrol, kemarin. Saat ini saja, padi yang sudah menguning dan menunggu panen banyak yang rebah akibat diterjang hujan. Imbasnya, sebagian buliran padi terancam membusuk lantaran terendam air. Kondisi ini bakal menyulitkan petani ketika memanen padi. Apalagi lanjut dia, saat ini hampir mayoritas petani memanfaatkan jasa tukang grabag yang menggunakan mesin perontok padi. Para tukang grabag tersebut biasanya enggan melakukan panen apabila tanaman padi dalam keadaan rebah dan basah. Demikian juga bagi para pengepul atau tukang tebas. Mereka cenderung tidak mau terlalu susah dalam memanen padi. Sehingga jalan satu-satunya adalah dengan menggunakan jasa buruh panen. “Tapi persoalannya, biaya untuk buruh panen lebih tinggi daripada tukang grabag. Kalau kemudian biaya operasionalnya bertambah namun harga beras tetap, tentunya petani merugi,” jelasnya. Karsan petani lainnya mengatakan, selain menyulitkan saat panen, dimusim penghujan para petani juga kewalahan ketika menjemur gabah yang masih mengandalkan panasnya sinar matahri. Mereka harus ekstra kerja keras menyiasati agar proses pengeringan berjalan lancar. “Kalau musim hujan petani kewalahan jemur gabah. Bisa lama. Biayanya jadi membengkak,” ujarnya. (kho)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: