Hitung Kebutuhan Anda di Masa Pensiun

Hitung Kebutuhan Anda di Masa Pensiun

FINANCIAL advisor dari SuperKey Consulting, Reni Fitriani QWP CPMM CMFC mengungkapkan, jika masih muda, solusinya adalah dengan menyiapkan dana pensiun. Caranya, dengan menghitung target biaya bulanan untuk hidup ketika usia pensiun dengan inflasi ketika masa pensiun. Misalnya, inflasi 8-10 persen. Kemudian, hitung berapa usia pensiun dengan usia rata-rata harapan hidup. ”Hitung usia saat ini misalnya 27, pensiun 55, dikurangi usia pensiun dan usia saat ini. Jadi, selama 28 tahun untuk menyiapkan dana pensiun. Usia harapan hidup rata-rata 65 tahun. Siapkan kebutuhan per bulan sejak masa pensiun sampai usia harapan hidup, sesuai target kebutuhan di saat pensiun,” papar Reni. Akan tetapi, jika sebelumnya tidak menyiapkan dana pensiun, mengelola keuangannya adalah dengan mengetahui total kekayaan bersih terlebih dahulu. Caranya, menghitung seluruh aset yang dimiliki. Baik itu tabungan, deposito, atau investasi lainnya. Begitu pula dengan properti atau kendaraan. Setelah itu, hitung juga kewajiban yang tidak dapat dikurangi, misalnya kewajiban membayar utang KPR, KTA, kartu kredit, dan lain-lain. Kemudian total aset yang dimiliki, dikurangi dengan kewajiban tersebut, baru diketahui total kekayaan bersih. Tambahkan total kekayaan bersih tersebut dengan uang pensiunan atau uang pesangon. Sama seperti usia produktif, hitung biaya kebutuhan per bulan. Setelahnya, alokasikan dana kekayaan yang dimiliki saat pensiun tersebut sebanyak 20 persen tabungan dan deposito 20 persen. Sertakan pula alokasi untuk modal kerja atau bisnis di masa pensiun sekitar 15 persen. Sisanya bisa disimpan di obligasi, misalnya sukuk ritel 25 persen dan selebihnya instrumen investasi lain. ”Ketika sudah pensiun, idealnya uang pensiun untuk bayar utang dahulu. Saat pensiun, idealnya cash flow turun, karena tidak terlalu mobile, kebutuhan transportasi tidak setiap hari,” ujar Reni. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah asuransi. Reni menambahkan, di usia pensiun umumnya rentan sakit, maka perlu memiliki asuransi yang dapat meng-cover kebutuhan kesehatan. Minimal memiliki asuransi BPJS. ”Saat pensiun tidak ingin merepotkan anak. Masa hidup independen dan harus disiapkan dari sekarang. Maka harus punya asuransi minimal BPJS agar aset tidak tergerus dengan biaya rumah sakit,” tambahnya. (swn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: