Akibat Hujan Deras, Jalur Singkup-Dukuhdalem Nyaris Terputus

Akibat Hujan Deras, Jalur Singkup-Dukuhdalem Nyaris Terputus

KUNINGAN-Akibat hujan deras yang mengguyur sekitar dua jam, akses jalan dari Singkup menuju Desa Dukuhdalem, Kecamatan Japara, ambrol sepanjang 20 meteran diterjang air hujan, Selasa sore (21/11) sekitar pukul 15.30 WIB. Nampak sebagian badan jalan terbawa arus air sehingga membuat kondisi jalan tinggal sebelah. Dampaknya, kendaraan ukuran besar seperti dump truck tidak bisa melintas di jalan alternatif yang menghubungkan Kecamatan Ciawigebang dan Cilimus tersebut. Selain kendaraan truk tidak bisa melintas, ambrolnya badan jalan di sekitar wilayah Ciranca, Desa Singkup itu juga menyisakan pipa air minum milik PDAM Tirta Kamuning. Terlihat pipa air bersih tergantung di pinggir jurang. Jika tidak ada perbaikan dari pemerintah, bisa dipastikan badan jalan yang tersisa juga akan ikut ambrol. Akibat lainnya, warga dari Ciawigebang yang ingin ke Cilimus terpaksa harus memutar ke Sindangbarang-Nanggerang-Jalaksana yang jaraknya lebih jauh. Ketua BPD Singkup Jojo SPd menerangkan, retakan badan jalan sebenarnya sudah berlangsung cukup lama. Bahkan sudah diajukan oleh Pemdes Singkup ke Bupati H Acep Purnama SH MH saat berkunjung ke desa tersebut. “Jalan ini (Singkup-Dukuhdalem, red) merupakan jalan alternatif yang ramai dan sering digunakan masyarakat. Bahkan ketika musim mudik dan balik Lebaran, banyak masyarakat yang melintas jalan ini. sehingga jika terputus total, akan merugikan masyarakat yang setiap hari melewati jalan tersebut,” papar Jojo. Dia juga menyebutkan bahwa kejadian ambrolnya badan jalan di sekitar wilayah Ciranca yang masuk wilayah Desa Singkup itu berlangsung sangat cepat. Dia dan warga lainnya menduga, longsornya badan jalan tidak terlepas dari tingginya curah hujan. “Curah hujannya cukup tinggi. Sebelum longsor sepanjang 20 meteran, kami juga sudah mengkhawatirkan struktur badan jalan di ruas jalur tersebut. Jika hujan besar turun, kami mengkhawatirkan terjadinya longsor susulan di lokasi tersebut,” terang dia. Kepala Desa Singkup Hadi juga membenarkan kondisi jalan di desanya yang terkena longsor. Agar tidak terjadi kecelakaan lalu lintas, pihaknya sudah melapor ke Polsek Jalaksana dan instansi terkait di Pemkab Kuningan dan juga PDAM Tirta Kamuning. “Kejadian ini sudah saya laporkan ke polsek, polres, bupati dan juga instansi lainnya yang berhubungan dengan pembangunan infrastruktur. Bahkan polisi sudah memasang police line di sekitar badan jalan. Ini untuk mencegah adanya korban jiwa,” paparnya. Menurut Hadi, kejadian ambrolnya badan jalan diketahui masyarakat sekitar pukul 15.30 WIB. Jauh sebelum terkena longsor, badan jalan tersebut sudah terlihat retak-retak. “Retakan tanah sebelumnya ada sekitar 30 meteran. Kami juga sudah memasang peringatan di lokasi tersebut sebelum akhirnya longsor. Minimal pembangunan TPT nya bisa kelar,” tandasnya. (ags) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: