Tebing Dikeruk Terus, Akses Anak Sekolah Terancam Longsor

Tebing Dikeruk Terus, Akses Anak Sekolah Terancam Longsor

CIREBON - Hujan yang mengguyur Kota Cirebon beberapa hari terakhir, membuat tebing di Kampung Kopi Luhur dan Cadasngampar mengalami longsor. Meski tidak mengancam permukiman warga, tapi akses jalan menuju SDN Cadasngampar dikhawatirkan terganggu. Akses jalan penghubung antara Kampung Sumur Loa dan Kampung Kopi Luhur, dikhawatirkan putus bila tebing di bawahnya terus menerus dikeruk untuk galian pasir. “Kalau longsor, nanti anak nggak bisa ke sekolah di Cadasngampar,” ujar warga setempat, Abdul Nur, kepada Radar, Jumat (24/11). Diungkapkan dia, galian pasir di tebing tersebut sudah berlangsung bertahun-tahun. Perlahan tapi pasti, longsoran yang terus terjadi mulai menggerus akses jaan penghubung. Sebelumnya, jalan yang berada di bibir tebing memiliki lebar yang cukup dilalui dua kendaraan roda empat. Namun saat dilakukan penggalian, lahan pun terkikis jalan jadi lebih sempit. “Yang paling merasakan dampaknya SDN Cadas Ngampar. Lokasi sekolahnya di dekat galian itu,” kata Abdul. Lantaran longsor yang kian mengkhawatirkan, Abdul mengungkapkan, warga setempat tak berani melintas bila hujan sudah turun. Bahkan mendekat ke lokasi saja mereka tidak akan berani. Wartawan koran ini yang mencoba akses jalan itu, cukup kesulitan. Jalanan menuju sekolah terhitung terjal. Bukan hanya terjal karena jalanan yang rusak, namun sedikit demi sedikit bibir tebing terus longsor. \"Ngeri kalau melihat yang kesitu, karena sudah tipis sekali, takutnya saat mereka jalan, jalan di situ juga longsor,\" ungkap Abdul yang menemani untuk menuju lokasi longsoran. Melihat hal ini, warga pun kerap menegur pekerja untuk tak lagi menggali di area tersbeut, namun tak ada yang merespons. Para pekerja justru cuek dan terus menggali. Padahal, bila terjadi longsoran sewaktu-waktu, mereka sendiri yang berpotensi terkubur. Sementara itu, Udin (45) mengaku tak berani mendekat area itu. Dia berharap, akses ini diperhatikan pemerintah. Termasuk persoalan galian yang tidak memperhatikan aspek keselamatan baik pekerja maupun warga setempat. (apr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: