Petani Majelengka Khawatir Harga Turun saat Panen

Petani Majelengka Khawatir Harga Turun saat Panen

MAJALENGKA–Lahan pertanian di kawasan Majalengka bagian utara tengah memasuki masa tanam serentak. Hal ini justru memunculkan kekhawatiran terkait produksi padi tiga hingga empat bulan kedepan saat masa panen raya. Praktisi pertanian Sulististyo menjelaskan, masa tanam memang sangat berpengaruh pada tingkat produktivitas terutama fluktuasi harga gabah saat masa panen. Jika masa tanam serentak, dengan usia rata-rata tanaman padi yang relatif sama nantinya akan terjadi masa panen yang serenak. Dari segi stok gabah, tentu hal ini bisa menjadi positif karena pada masa panen raya stok gabah akan meningkat drastis. Sehingga stok pangan dan cadangan stok pangan jauh lebih stabil, terutama di wilayah-wilayah yang menjadi lumbung produksi padi. Selain itu pola seperti ini biasanya bakal berpengaruh terhadap harga jual beras di pasaran, yang akan mengalami sedikit penurunan jika dibandingkan masa paceklik. Kondisi ini secara otomatis mengendalikan harga jual komoditas pangan bahan makanan pokok di pasaran. Namun imbasnya dari segi keuntungan para petani sedikit merugikan, karena pada masa panen raya nanti stok gabah yang melimpah. Sehingga para petani tidak punya nilai tawar yang lebih tinggi jika ingin menjual gabah hasil panennya denan harga yang bersaing. “Masa tanam serentak ini cukup menguntungkan bagi ketersediaan stok pangan, dan harga pasaran stok padi atau beras menjadi otomatis stabil. Tapi kasihan petani tidak akan mampu bergaining harga lebih tinggi ketika hendak menjual gabah ke pasaran,” jelasnya. Praktisi pertanian lainnya, Rudi menambahkan jika kondisi ini tidak bisa disalahkan sepenuhnya kepada kebiasaan petani. Apalagi lahan pertanian di wilayah utara Majalengka sebagian besar tadah hujan. Lahan pertanian itu baru bisa berproduksi ketika curah hujan sudah mulai stabil. Sehingga kebiasaan dan siklus tanam serentak yang telah menjadi tradisi turun menurun ini, menjadi satu-satunya pilihan memulai masa tanam ketika hujan merata di kawasan Majalengka bagian utara. Kalaupun masa tanam digilir, selisih waktunya tidak sampai berbeda satu bulan. (azs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: