Parah! Tarian Porno Warnai Acara Amal di Bali, Videonya Viral

Parah! Tarian Porno Warnai Acara Amal di Bali, Videonya Viral

BALI–Acara amal Trail Adventure yang digelar Minggu (19/11) lalu untuk menggalang dana bagi korban bencana Gunung Agung ternoda. Acara amal yang digelar di Desa Les, Kecamatan Tejakula, Bali justru dirusak dengan agenda pementasan joged porno. Ketua Panitia acara Gede Adi Wistara (30) mengatakan, seusai para tracker yang berjumlah 700 orang tersebut menjajal seputaran Desa Les, mereka kemudian disuguhkan acara hiburan. Acara tersebut bertempat di lapangan eks penampungan pengungsi, Dusun Pangumbahan, Desa Les. Mulai dari dangdut dan tarian Joged Bumbung pun menghibur ratusan tracker dari berbagai penjuru di Bali. Awalnya, sebut Wistara para penari Joged Bumbung menari biasa sesuai pakem, tidak ada gerakan erotisnya. Namun, setelah semakin sore, rupanya para penari dan pengibingnya melakukan larut dalam gerakan tak senonoh. “Joged itu ditarikan oleh empat penari. Ditarikan sekitar jam 3 sore. Bahkan awalnya mereka menari biasa, sesuai pakem. Tidak ada gerakan erotisnya. Tapi saat mau menari agak porno, saya langsung tarik, bilang jangan..jangan…jangan porno. Panitia juga sudah mengingatkan agar tidak porno,” kilahnya. Penari Joged Bumbung itu, sambung Wistara ia sewa dari Desa Sinabun dengan sewa Rp 300 ribu setiap penari. Panitia pun menyewa empat orang penari. “Sebenarnya saat perjanjian sewa, panitia tidak ada yang meminta untuk menari porno. Mungkin karena euforia saat pentas sehingga bablas jadinya. Menarinya agak porno,” imbuh pria asal Banjar Kangin, Desa Les ini membeberkan. Namun, lantaran sudah viral di media sosial, Wistara pun mengaku tak menyangka akan menjadi heboh. “Kami sangat menyayangkan pihak yang mengunggah di medsos. Mereka kok tidak memvideokan saat penari menarikan secara normal (sesuai pakem, Red). Justru hanya mengunggah yang porno saja. Jadi kan seolah olah jogednya porno,” ujarnya kesal. Bahkan saat dihubungi, pihaknya tengah memberikan klarifikasi di Polsek Tejakula, terkait acara yang bikin heboh tersebut. Pihaknya pun meminta agar kasus ini agar tidak dibesar-besarkan. “Ini saya sekarang (kemarin, Red) masih di Polsek Tejakula memberikan klarifikasi. Mohon agar tidak dibesar-besarkan lagi. Saya sudah minta maaf kepada masyarakat. Juga di medsos sudah klarifikasi. Intinya panitia tidak ada unsur kesengajaan. Kita sudah mencegah. Hanya euforia saja,” tutupnya. (bx/dik/yes/JPR/pojoksatu) Ini Videonya:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: