Rusak Sawah, Ribuan Tikus Ditembak Mati Petani

Rusak Sawah, Ribuan Tikus Ditembak Mati Petani

INDRAMAYU–Perburuan hama tikus oleh para petani di Desa Wanguk, Kecamatan Anjatan terus berlanjut, Minggu (26/11). Sasarannya tidak hanya hewan pengerat yang bersembunyi di area persawahan. Tapi juga si monyong yang berada di atas pohon sepanjang saluran pembuang kali perbatasan Blok Kanem, Desa Wanguk. Untuk memburunya, petani yang punya hobi menembak menggunakan 14 unit senapan angin. “Petani kita banyak yang jago nembak. Terlatih, terampil, tidak kalah dengan atlet profesional,” ujar Kepala BPP Kecamatan Anjatan, Khasan SP. Mereka, ungkap dia, adalah para petani penerima program Demfarm Budi Daya Tanaman Sehat, bantuan program dari Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI. Sementara, perburuan hama tikus dilakukan pada pagi sampai siang hari saat tikus beristirahat di atas pohon. “Kalau malam, hama tikus turun menyerang area persawahan. Siangnya pada istirahat di atas pohon, terutama batang bambu. Sulit kalau dengan cara gropyokan, harus ditembak!” terang Khasan. Aksi ini, tambah dia, merupakan kelanjutan dari gerakan semprot masal pengendalian hama wereng batang coklat (WBC) yang sudah dilaksanakan beberapa hari sebelumnya. Pelaksananya adalah puluhan petani dari Kelompok Tani Sumber Bahagia, Sri Mekar Mulya dan Duta Tani Desa Wanguk. Pengendalian hama merupakan bagian dari edukasi kepada para petani penerima program. Mereka juga diberikan pelatihan, pendampingan dan pembelajaran inovasi teknologi agar kejadian serangan hama wereng tidak terulang lagi. Dipilihnya Desa Wanguk, ungkap dia, karena desa ini sebelumnya diserang hama WBC serta penyakit kerdil rumput alias klowor secara masif hingga berakibat gagal panen. Informasi itu pun diketahui oleh Kementerian Pertanian RI dan menetapkannya sebagai lokasi Demfarm  OPT. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: