Jalur Mudik Layak Pakai
Personel Polisi Bikin Pagar Betis MAJALENGKA – Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan Lc memastikan jalur mudik baik utama maupun alternatif di Jawa Barat dipastikan kondisinya layak pakai dan bisa dilalui para pemudik dengan nyaman. Di antaranya adalah di Majalengka dan jalur Cikamurang yang menghubungkan Majalengka dengan Indramayu dan Purwakarta saat ini kondisinya sudah sangat bagus. “Untuk kesiapan menghadapi arus mudik jalan di Jawa Barat sudah sangat siap. Hal itu bisa saya pastikan dengan kondisi jalan yang ada, baik jalan nasional, provinsi, maupun kabupaten sebagai jalur alternatif, 90 persen kondisinya cukup baik dan nyaman dilalui,” ujar gubernur usai salat Jumat di Masjid Jami Desa Weragati, Kecamatan Palasah, Kabupaten Majalengka kemarin (3/9). Terpisah, Kapolres Majalengka, AKBP Sony Sonjaya kepada Radar mengatakan, untuk pengamanan arus mudik tahun ini pihaknya akan mengerahkan sedikitnya 415 personel Polri yang akan melakukan pagar betis untuk mengamankan arus mudik. Mereka akan ditempatkan di sejumlah titik, baik di lokasi rawan laka, rawan kriminal, maupun rawan kemacetan. Namun demikian, kata dia, secara umum untuk jalur mudik di Kabapaten Majalengka relatif aman dan tidak ada potensi untuk rawan laka maupun rawan kriminal. Yang masih jadi kendala adalah kemacetan akibat dua pasar tumpah yakni di Jatiwangi dan Sumberjaya, serta masih adanya proyek perbaikan jembatan yang belum rampung. “Saya kira tidak ada jalur di Majalengka yang masuk kategori rawan laka atau kriminal. Yang ada hanya rawan macet. Soal masih banyaknya jalan berlubang yang dikhawatirkan akan menggangu kenyamanan pemudik, kemarin saya bersama bupati sudah memantau dan berjanji akan secepatnya melakukan perbaikan,” ujar perwira dengan tiga melati di pundaknya itu. Untuk menyiasati kemacetan yang terjadi di pasar tumpah, kapolres mengakui, pihaknya memiliki strategi khusus yaitu dengan cara melarang pedagang berjualan menghadap jalan, tapi membelakangi jalan raya. Selain itu juga melarang becak masuk dan melintas ke pasar tumpah, karena dikhawatirkan akan menambah kemacetan. “Kami akan atur para pedagang di pasar tumpah agar lapak mereka tidak menghadapi jalan raya tapi membelakangi. Jaraknya sekitar 1 meter dari marka jalan,” ujarnya. (pai)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: