Lelang Benih Bawang dan Pupuk Senilai 6 Miliar Gagal

Lelang Benih Bawang dan Pupuk Senilai 6 Miliar Gagal

CIREBON – Benih bawang merah dan pupuk bantuan untuk petani melalui Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon sebesar Rp 6 miliar gagal lelang. Kondisi tersebut terjadi karena beberapa faktor, hingga anggaran yang diplot pada APBDP 2017 tidak terserap. “Ada beberapa program pengadaan. Mulai dari benih pepaya, pete, mangga, hingga cabai. Yang gagal dilelang hanya untuk bantuan benih bawang merah dan kelengkapannya,” ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Ali Effendi, Selasa (28/11). Untuk bawang merah, para peserta lelang kesulitan dalam pengadaan barang. Sehingga, para peserta lelang memilih mundur. Namun untuk item lainnya, seperti pengadaan benih pepaya, bibit mangga, pete, sudah dikerjakan dan tengah dalam proses pendistribusian ke daerah-daerah yang sudah ditentukan. “Seperti untuk pete, kita kirim ke Beber. Untuk mangga dan pepaya kita kirim untuk Susukanlebak dan Lemahabang. Rencananya, kalau bawang merah berhasil lelang, tentu optimalisasinya di wilayah timur Cirebon juga,” paparnya. Terpisah, Asminto (50), petani bawang yang ditemui kemarin menyayangkan gagalnya proses lelang pengadaan bibit bawang merah. Padahal sangat membantu petani jika memang ada. \"Saat ini harga bibit mahal, bisa Rp 25 ribu hingga Rp30 ribu. Itu pun belinya tidak di Cirebon, tapi antara Brebes dan Tegal,” bebernya. Kondisi tersebut, menurut Asminto, harus dievaluasi dan dicari solusi agar ke depan tidak terjadi lagi program-program pemerintah tidak berjalan. “Masyarakat enggak ngerti. Kalau sampai gagal lelang, ya berarti ada yang salah dengan perencanaan. Ini harud dievaluasi,” katanya. Sementara itu, Yanto (45), salah satu petani di Blok Karangwangun, Desa Pabuaran Lor, punya pendapat yang justru berbanding terbalik. Dia meminta pemerintah untuk meninjau kembali program pembagian bibit murah yang selama ini sudah berjalan. Sebab, kondisi tersebut bisa merusak harga bawang merah di pasaran. “Ya kalau gagal lelang dan bantuan tidak turun, saya senang sekali. Sebab, bantuannya juga tidak merata. Tidak semua dapat bantuan,” jelasnya. Menurutnya, harga bawang di tingkat petani menyentuh titik terendah, sampai harga Rp 7 ribu per kilogram. Salah satu faktornya adalah karena maraknya bibit bawang bantuan dari pemerintah. Di mana, distribusinya tidak merata dan yang paling terdampak dipastikan adalah petani bawang merah. “Kalau saya boleh minta, mending bantuan-bantuan seperti itu ditiadakan. Kalau tetap disalurkan, benahi dulu sistemnya. Soalnya, dari dulu yang dapat bantuan ya orangnya itu-itu saja,” ungkapnya. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: