SMPN 1 Pilih Menginduk, SMPN 8 Paling Siap UNBK

SMPN 1 Pilih Menginduk, SMPN 8 Paling Siap UNBK

CIREBON - Dari sejumlah sekolah yang terdata disdik, SMPN 1 Cirebon berencana menumpang ke SMKN 1. Kesiapan UNBK mandiri, rupanya terhalang sarana prasarana khususnya ruangan yang kurang memadai. Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Bidang Kurikulim, SMPN 1 Cirebon, Aman Hermawan SPd mengatakan, pihak sekolah telah mengajukan kepada Balai Wilayah V Disdik Jabar. Bukan sekali ini SMPN 1 menumpang. Saat UNBK April 2017, konsep serupa juga sudah dijalankan. \"Sudah pengajuan, tinggal menunggu konfirmasi Balai untuk keputusan boleh atau tidaknya,\" terangnya. SMPN 1 sebetulnya tidak memiliki masalah dengan jaringan internet maupun infrastruktur komputer. Mereka justru tidak memiliki ruangan untuk pelaksanan UNBK. Jumlah peserta UNBK tahun lalu saja mencapai 494 siswa. Untuk tahun depan diperkirakan mencapai 540. Di samping itu rasio jumlah siswa dengan perangkat komputer tidak mencukupi. Penerimaan siswa yang melonjak, secara otomatis mengubah rasio siswa dan komputer. “Sebetulnya komputer maupun jaringan bisa kami usahakan. Kalau nggak ada ruangannya, ya ini yang repot,” katanya. Sejauh ini pihaknya mashi berharap untuk dapat melaksanakan UNBK secara mandiri. Mengingat, kondisi psikis anak ketika ujian di wilayahnya sendiri dirasa lebih nyaman. Terlebih lagi, pelaksanaan UNBK mandiri dirasa lebih memantapkan siswanya dengan banyak berlatih di lingkup sekolah sendiri. \"Memang sulit untuk direalisasi, karena ruangan kami pun terbatas. Sedangkan persiapan UNBK bukan hanyak 1,2 hari. Kalau opsi lain seperti penggunaan ruang lain, maka akan berdampak pada KBM siswa di tingkat bawahnya,\" ujarnya. Sedangkan, dari sekian banyak sekolah yang akan mengikuti UNBK, SMPN 8 Cirebon salah satu yang siap menggelar UNBK mandiri pada 23-26 April 2018. Sebanyak 237 siswa kelas 3 tersebut akan mengikuti UNBK di dua lab komputer yang ada di sekolah dengan terbagi dalam tiga sesi ujian. Masing-masing sesi sendiri nantinya akan diisi oleh 80 siswa. Wakasek Kurikulum SMPN 8 Cirebon, Wagino SPd menjelaskan, kendala untuk UNBK mandiri justru ada di anggaran. Tetapi, meski uangnya belum ada, sekolah sudah men-setting satu ruangan untuk UNBK lengkap dengan meja dan kursinya. “Kalau untuk 100 persen, masih butuh dua laboratorium. Kita juga perlu sekitar 84 komputer, dua server dan satu server cadangan,” katanya. Sementara, dari jumlah komputer yang tersedia, SMPN 8 masih butuh sekitar 21 komputer lagi. Dengan waktu yang terus berjalan, pihaknya akan menempuh solusi dengan mengerahkan sumber daya yang ada. Besar kemungkinan laptop siswa maupun milik guru dikerahkan. Waktu lalu SMPN 8 Cirebon menjadi salah satu sekolah yang mendapatkan dana bantuan dari pemerintah pusat berupa 21 komputer. Untuk itu pihaknya bertekad untuk melaksanakan UNBK berkat bantuan pemerintah pusat tersebut. SMPN 8 Cirebon juga akan melakukan penambahan lima komputer. Pengadaannya direcanakan dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Mengenai kengototan UNBK mandiri, Sugino menyebut bukan untuk gaya-gayaan. Ujian dengan kompter ini dirasa lebih efektif dan berpengaruh pada psikis siswa. Untuk itu pihaknya bertekad sejak tahun 2017 lalu untuk dapat melaksanakan UNBK secara mandiri di sekolah. “Siswa lebih percaya diri kalau ujiannya di sekolah sendiri,” katanya. Tahun lalu, SMPN 8 Cirebon masih menginduk pada SMAN 4 Cirebon. Dengan rencana UNBK mandiri, sekolah akan melakukan latihan rutin kepada siswa. Sebanyak tiga simulasi UNBK akan diberikan. Ditambah dengan tryout sampai tiga kali. Hal tersebut dimaksudkan guna membentuk kesiapan siswa guna menghadapi UNBK pada April mendatang. \"Makin banyak latihan makin siap. Kami berharap dengan pelaksanaan UNBK Mandiri di sekolah ini semua siswa bisa menyelesaikan dengan baik. Selain itu kami juga berharap 100 persen kelulusan dengan UNBK secara mandiri ini di sekolah,\" pungkasnya. (novrila mayang pangesti)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: