Tuntut KONI Cabut Rekomendasi

Tuntut KONI Cabut Rekomendasi

SUMBER – Diakuinya KPSI oleh KONI Kabupaten Cirebon membuat gerah para pengurus PSSI. Kemarin (10/12), PSSI menggelar konferensi persi di kantor sekretariat di komplek olahraga GOR Ranggajati Kabupaten Cirebon. Tampak hadir Ketua Umum PSSI Sutardi Raharja, Sekum Maman Kadarisman, Bidang Kompetisi Yan Kurniawan, serta sejumlah ketua bidang. PSSI memprotes keras pelantikan KPSI pada 2 Desember lalu. Sutardi mengatakan bahwa nota protes terkait pelantikan KPSI tersebut dilayangkan kepada KONI, ditembuskan ke bupati Cirebon, ketua DPRD Kabupaten Cirebon, dan ketua PSSI Jawa Barat. Dijelaskannya, sesuai dengan mekanisme organisasi, KONI Kabupaten Cirebon telah mengeluarkan rekomendasi terkait kepengurusan hasil Muscab PSSI 24 Juni 2012, yakni bernomor 25/KONI.KAB.CRB/VII/2012 tertanggal 13 Juli 2012. Muscab tersebut telah menentukan Sutardi Raharja sebagai ketua umum. Sayangnya, KONI bersikap tidak konsisten. Organisasi olahraga tertinggi Kabupaten Cirebon tersebut kembali mengeluarkan surat rekomendasi untuk KPSI dengan nomor 80/KONI.KAB.CRB/XI/2012. Atas dasar tersebut, PSSI merasa diduakan dengan sikap KONI yang sudah memberikan rekomendasi kepada KPSI. \"Saat muscab KPSI, kami masih mentoleransinya karena saat itu KONI tidak memberikan rekomendasi. Tapi setelah KONI mengeluarkan rekomendasi kepada KPSI, itu artinya KONI sudah mendua. Dalam hal ini, kami menilai KONI tidak mempunyai sikap yang jelas,\" kata Sutardi. Dia menyatakan, dalam hal kepengurusan Pengprov PSSI Jabar, yang dianggap sah sebagai anggota KONI Jawa Barat adalah pimpinan Bambang Sukowiyono SIp sesuai surat nomor 1877/0.4/XI/2012 tertanggal 7 November 2012. Dikeluarkannya surat rekomendasi KONI Kabupaten Cirebon kepada KPSI, PSSI menganggap KONI Kabupaten Cirebon telah melanggar asas kepatutan dan etika berorganisasi. Karena KONI Kabupaten Cirebon telah melanggar ketetapan KONI Jawa Barat dengan mengakui kepengurusan Pengprov PSSI Jawa Barat selain pimpinan Bambang Sukowiyono. \"Baik KONI Provinsi maupun daerah dalam hal ini harus mengacu pada aturan dalam berorganisasi. Kalau seperti ini, sejauh mana kerja KONI dalam berorganisasi? Seharusnya, KONI Kabupaten Cirebon berkordinasi dengan KONI Provinsi Jawa Barat mengenai permasalahan yang ada. Harus bisa ambil sikap,\" terangnya. Demi menjunjung tinggi martabat organisasi dan mengingat krusialnya permasalahan serta untuk menjaga stabilitas roda organisasi olahraga, PSSI menuntut KONI Kabupaten Cirebon untuk mencabut surat rekomendasi nomor 80/KONI.KAB.CRB/XI/2012 yang sudah dikeluarkan untuk PSSI di luar kepengurusan hasil musyawarah cabang yang sah. \"Kalau dalam satu minggu KONI tidak menanggapi nota protes kami, terpaksa kami akan demo dan melakukan tindakan hukum baik perdata maupun pidana,\" tegasnya. Saat ditanya seandainya KONI mengabulkan nota protes yang dilayangkan, Sutardi mengatakan bahwa KPSI harus berani meminta maaf. \"Harus gentle dong. Seandainya PSSI yang berada di posisi tersebut, kami juga akan berani meminta maaf dan tidak ikut campur,\" jelasnya. Sutardi juga mengaku tidak keberatan jika pengurus KPSI bergabung. \"Dari dulu kita welcome. Ini demi kemajuan sepakbola Kabupaten Cirebon. Tapi tidak pernah ada respons dari mereka,\" ucapnya. Saat dikonfirmasi, Ketua Umum KPSI Sobari menanggapi kalau tindakan PSSI tanpa beban. Sebagai insan bola, dirinya tetap berkiprah memajukan sepakbola sampai kapanpun. \"Protes tinggal protes. Kita tidak ada waktu untuk menanggapi hal seperti itu. Hemat energi. Energi kita untuk memperbaiki kualitas sepakbola Kabupaten Cirebon. Kalau kami kalah, ya legowo, begitupun sebaliknya,\" jelasnya lewat pesan singkat. Sementara itu, KONI Kabupaten Cirebon masih belum bisa dimintai keterangan. Beberapa pengurus ketika dihubungi tidak merespons hingga tadi malam. (mik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: