Palasah Negatif Kasus Difteri, 21 Warga Waringin Jalani Uji Laboratorium
MAJALENGKA–Kepala Puskesmas Waringin Kecamatan Palasah Titin Wartini SPd SIP MKes mengklarifikasi dugaan korban bakteri difteri. Pihaknya membenarkan ada warga Desa Waringin yang berstatus pelajar meninggal dunia pekan lalu. “Tetapi hasil uji laboratorium korban meninggal bukan karena diagnoasa bakteri difteri tapi tetanus. Kami juga kaget ketika mendengar kabar meninggalnya korban saat dirujuk ke RS Gunung Jati Cirebon,” tegasnya. Namun Puskesmas Waringin juga tidak mengetahui secara pasti posisi luka di tubuh korban sehingga menyebabkan tetanus. Namun sebagai langkah antisipasi, pihaknya menindaklanjuti dengan memeriksa 21 orang yang terdiri tiga tenaga pendidik, satu perangkat desa, dan 11 siswa. Sisanya merupakan kerabat dan anggota keluarga korban. 21 orang tersebut juga semuanya dinyatakan negatif difteri. Namun terkait diagnosa tetanus yang dialami korban meninggal, pihaknya belum mengetahui kondisi luka. “Antisipasi kami lakukan sejak korban meninggal Sabtu lalu. Kemudian dua hari berikutnya atau Senin kita lakukan pemeriksaan terhadap 21 orang melalui tindakan PE, baik ke sekolah maupun lingkungan di Desa Waringin Kecamatan Palasah,” paparnya. Puskesmas Waringin mengaku bersyukur puluhan orang di wilayahnya negatif difteri. Pihaknya mengimbau kepada seluruh warga Palasah terutama untuk anak dan balita agar mendapat imunisasi DPT secara lengkap, untuk mencegah bakteri difteri di usia dewasa. “Difteri itu biasanya timbul karena saat balita tidak diimunisasi,” tandasnya. Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Majalengka, H Alimudin SSos MM MMKes menyatakan pihaknya tidak menutup-nutupi jika muncul kasus penyakit sebagai salah satu upaya antisipasi dan tindakan preventif. “Kami terus berupaya memberikan informasi secara transparan kepada masyarakat, karena kami juga tahu kalau kejadian difteri itu muncul tentu harus dilakukan penanganan secara serius dan antisipasi atau tindakan lanjutan. Kami pastikan tahun ini Kabupaten Majalengka negatif difteri,” pungkasnya. (ono)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: