Golkar Tetap Solid Mengusung Ano

Golkar Tetap Solid Mengusung Ano

KESAMBI - Rumor pembelotan yang dilakukan oleh Bapilu DPD Partai Golkar dengan tidak mendukung Ano Sutrisno sebagai calon wali kota Cirebon, terus menggelinding. Informasi yang dihimpun Radar menyebutkan, Kamis malam (13/12), bertempat di rumah dinas (rumdin) wakil ketua DPRD Lili Eliyah SH MM digelar sebuah acara pesta Organ tunggal. Bahkan dikabarkan acara itu sekaligus “Syukuran”. Intinya tim mereka cukup alasan  tidak memenangkan Ano. Sejumlah pengurus DPD partai Golkar Kota Cirebon saat dikonfirmasi kabar tersbeut ramai-ramai membantah. Mereka menjelaskan acara malam itu tidak lebih hanya syukuran  relawan Liter (Lili Centre). Ketua Bapilu DPD Partai Golkar, Lili Eliyah  saat dikonfirmasi membantah keras pertemuan malam hari itu syukuran tidak memenangkan Ano Sutrisno sebagai calon walikota. “Tadi malam (kemarin red) hanya acara syukuran orang Liter, di dalamnya ada organ tunggal,” bantahnya. Lili bahkan mempertanyakan pihak-pihak yang menghembuskan kabar yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Lili menegaskan Bapilu  Golkar tetap solid mengusung Ano Sutrisno  sebagai calon walikota bersama Nasrudin Azis. Pengurus DPD Partai Golkar, Duddy J Sumarna mengatakan, kami berkewajiban untuk menggelar pertemuan karena ingin tahu kesepahaman antara partai dengan Ano Sutrisno yang diusung oleh Partai Golkar. Karena untuk membangun kesepahaman medianya dari partai Golkar   dengan yakni rapat-rapat formal, makanya secara formal perlu membangun kesepahaman. Urusan duit, kata Duddy, itu bukan urusan saya, tapi itu urusan Bapilu karena yang menghitung kebutuhan pemenangan adalah Bapilu.  Kalau itu sampaiu muncul persoalan duit, tidak lebih karena untuk proses pemenangan dan itu pasti dibutuhkan, tapi nilainya berapa itu semuanya urusan Bapilu. “Salah besar jika persoalannya uang, tapi untuk membangun komitmen politik,” tegasnya. Dirinya memandang, kemenangan yang ingin diraih partai Golkar, tidak hanya sekedar menang pilkada, akan tetapi menang pemilu 2014. Dirinya merasa merasa memiliki partai,  dan di Golkar tidak ada pemilik tunggal karena partai Golkar itu bersifat kolektif kolegial. Pihaknya juga membeberkan kronologis kejadian tersebut, dua pekan lalu minta pimpinan partai menggelar rapat untuk mencari kesepahaman, dan mendesak dengan cara-cara lain termasuk melalui media. Kalaupun muncul persoalan, itu karena lebih kepada persoalan administrasi dan itu semua urusan sekretaris DPD Partai Golkar. “Sangat kecil kemungkinan rekomendasi dikembalikan ke DPP,” bantahnya. Tim sukses Ano-Azis, H Teguh Prayitno  menuding carut marutnya partai Golkar saat ini akibat ketidak mampuan Toto Sunanto sebagai sekretaris mengendalikan roda organisasi partai, setelah ketua DPD Sunaryo HW tidak bisa menjalankan roda organisasi secara penuh. Persoalan ini, kata Teguh harus segera dinteralisir, dan itu hanya bisa dilakukan oleh sekretaris dan bertanggung jawab atas berbagai persoalan yang mencuat ke media masa. “Toto Sunanto harus tanggap, karena kesepakatan itu bagian dari moral. Lalu kesepakatan seperti apa,” tegasnya. Teguh bahkan mengingatkan jangan terus membiarkan gonjang-ganjing, dan Toto jangan terus menerus menendang bola panas, dan dirinya yakin Sunaryo tidak seperti itu (mengembalikan rekomendasi ke DPP). “Persoalan ini harus segera dikembalikan ke Toto, gonjang-ganjing yang ada selama ini karena Toto,” tudingnya. Penasehat LSM Gapura, Subur Karsa menjelaskan, Golkar sampai saat ini masih tetap mendukung Ano Sutrisno, dan dirinya meyakini hingga saat ini  ada hubungan baik antara Ano dengan Partai Golkar, karenanya jangan dikaitkan dengan persoalan uang. “Saya keberatan jika dikaitkan dengan persoalan uang,” kata Subur. Menurut Subur, uang sebenarnya bukanlah  dari  bagian dari polemik yang muncul selama ini apalagi dikaitkan dengan mahar Rp2 miliar, malahan ada keinginan Sunaryo agar balon Ano Azis memberikan ruang soliditas dan paham sebuah partai ini dikelola dengan baik dan benar. (abd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: