PDIP Batal Umumkan Rekomendasi, Sunjaya Pasrah

PDIP Batal Umumkan Rekomendasi, Sunjaya Pasrah

CIREBON - Rapat Koordinasi Nasional Tiga Pilar PDIP di Tangerang, batal mengumumkan rekomendasi cabup dan cawabup Cirebon. Hal itu diakui salah satu Bacabup PDIP, Sunjaya Purawadisastra. “Belum ada (pengumuman rekomendasi, red),” ujarnya melalui pesan singkat kepada Radar Cirebon, Minggu sore (17/12). Menurut Sunjaya, saat ini DPP PDIP hanya mengumumkan rekomendasi empat provinsi yang akan mengikuti pilkada serentak 2018 mendatang. “Baru empat calon gubernur dan wakil gubernur yang diumumkan DPP,” ujarnya. Sunjaya mengatakan, dirinya tidak mengetahui kapan rekomendasi cabup dan cawabup Cirebon diumumkan. “Saya serahkan semuanya kepada DPP partai,” tuturnya pasrah. Berdasarkan informasi dari berbagai sumber, masih terdapat deadlock untuk DPP PDIP menetapkan cawabup Cirebon. “Semuanya masih sangat berpeluang, kondisi saat ini masih sangat dinamis,” ujar sumber Radar. DPP PDIP dalam waktu dekat akan melakukan survei bagi cawabup untuk bahan menentukan rekomendasi Pilbup Cirebon. Beberapa hari lalu, petahana sudah mengajukan empat cawabup, yakni Kepala Kemenag Kabupaten Cirebon Imron Rosyadi dari eksternal PDIP. Sementara tiga cawabup dari internal adalah Bejo Kasiyono, Dian Hernawa Susanti, serta Sophia Zulfa (ketiganya anggota DPRD Kabupaten Cirebon. “Empat kandidat yang diajukan ini, akan disurvei,” ungkapnya sembari memprediksi, rekomendasi akan dikeluarkan DPP PDIP sekitar tanggal 28 Desember mendatang. Sementara itu, pengamat politik, Afif Rivai mengatakan, dengan belum dikeluarkannya rekomendasi untuk Pilbup Cirebon, menunjukkan adanya konstalasi kepentingan di tingkat elite DPP PDIP. “Kalau saya lihat, memang ada pertempuran kepentingan antar elite DPP. Masing-masing punya jagoannya. Makanya, ini yang sangat sulit dalam menentukan siapa yang akan direkomendasi DPP PDIP,” ujarnya. Hal lain, molornya rekomendasi karena DPP PDIP sangat hati-hati untuk menentukan siapa figur yang paling tepat mendampingi petahana. Pasalnya, Kabupaten Cirebon adalah lumbung PDIP. Jangan sampai, lanjut Afif, salah memilih figur, berimbas pada kekalahan PDIP. “Kabupaten Cirebon ini lumbung PDIP. Makanya pantas kalau DPP sangat hati-hati,” pungkas alumnus S2 Universitas Paramadina Mulya Jakarta itu. (den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: