Wahid Gagal, Anyar Masih Disoal
Hari Ini KPU Umumkan Pasangan Calon yang Lolos CIREBON – Hari ini adalah penentuan duet mana saja yang akan melenggang mengikuti pemilihan wali kota Februari 2013 mendatang. Dari enam pasangan calon yang lolos tahap pertama, dua pasangan bermasalah. Pasangan perseorangan (independen) Yuyun Wahyu Kurnia-Idris Sardi (Wahid) tipis kemungkinan lolos karena berkasnya ditolak KPU, sementara pasangan Ayi Nadjib-Azrul Zuniarto (Anyar) masih dipersoalkan partai pengusungnya. Anggota KPU Kota Cirebon, Dita Hudayani SH mengakui Senin 17 Desember 2012 hari ini, akan menggelar rapat penetapan pasangan calon yang memenuhi syarat untuk bisa mengikuti pilwalkot. Semua pasangan yang lolos verifikasi tahap pertama, yakni pasangan Ano Sutrisno-Nasrudin Azis (NOA), Bamunas S Boediman-Priatmo Adji (BP), Sofyan-Sunarko (SS), Saladin-Heru Cahyono (Sahe), Ayi Nadjib-Azrul Zuniarto (Anyar), dan Yuyun Wahyu Kurnia-Idris Sardi (Wahid) akan dibahas pada rapat pleno anggota komisioner KPU. Sehari kemudian, kata Dita, tepatnya tanggal 18 Desember, KPU akan menggelar rapat pleno terbuka untuk penetapan dan pengambilan nomor urut pasangan calon. Kalaupun pasangan calon tidak bisa hadir, mengacu pada peraturan KPU, jika terdapat pasangan calon yang berhalangan hadir, maka pengambilan nomor urut pasangan calon akan dilakukan ketua atau salah satu anggota KPU. Disinggung tentang pernyataan pengurus PPRN dan Partai Kedaulatan yang merasa tidak pernah mendukung pasangan Ayi Nadjib-Azrul (Anyar), Dita enggan memberikan jawaban secara terbuka. “Kami hanya berbekal kepada surat pencalonan model B,” tegasnya. Ditanya bocoran duet mana saja yang kira-kira lolos dan yang tidak lolos, Dita pun belum mau menjawabnya, karena akan ditentukan setelah rapat pleno dengan semua komisioner. Sementara, Wakil Ketua DPC Partai Kedaulatan Kota Cirebon, M Agung Sentosa saat dihubungi Radar tadi malam menegaskan, partainya hingga saat ini tidak pernah merasa mendukung pasangan Anyar. Kalaupun ada pengurus yang mendukung Anyar, itu adalah pengurus lama. “Kami ini pengurus baru dan tidak pernah merasa mendukung Anyar. Kami pun tidak pernah mengirimkan surat ke KPU,” kata Agung. Agung menjelaskan, partainya tidak pernah mendukung pasangan Anyar karena selama ini belum pernah bertemu langsung dengan Ayi Nadjib, termasuk belum mengetahui visi misinya. Sehingga tidak cukup alasan untuk memberikan dukungan ke Anyar. “Kami belum pernah bertemu, karena memang belum tahu visi misinya,” ucapnya. Terpisah, calon dari independen H Yuyun Wahyu Kurnia sudah mengakui dirinya tidak akan lolos pada tahap verifikasi akhir. Hal ini karena dirinya tidak menyerahkan berkas administrasi pencalonan, karena ditolak KPU, dianggap melebihi batas waktu yang ada. “Saya sih pasrah hampir pasti tidak lolos. Kalau sampai lolos justru malah akan menjadi tsunami politik Kota Cirebon,” kata Yuyun. Meskipun tidak lolos, Yuyun akan tetap menunggu surat keterangan tidak lolos dari KPU. Surat itu nantinya akan menjadi dasar dirinya melaporkan KPU dan panwaslu ke DKPP dan MK. Karena dirinya merasa dizalimi oleh KPU dan panwaslu. (abd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: