Lagi, Sidak Disdagin Temukan Banyak Makanan Kedaluwarsa

Lagi, Sidak Disdagin Temukan Banyak Makanan Kedaluwarsa

CIREBON – Bukan hanya di pasar modern, pasar tradisional pun banyak ditemukan makanan kedaluwarsa. Kepastian itu dibuktikan, setelah Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kabupaten Cirebon dua hari berturut-turut (18-19/12) mengadakan sidak. “Kemarin kita sidak ke pasar modern, hari ini (kemarin, red) ke pasar tradisional. Hasilnya, kedua jenis pasar itu sama-sama ditemukan banyak makanan kedaluwarsa,” beber Kabid Perdagangan Disdagin Kabupaten Cirebon, Dadang Hariyadi kepada Radar, kemarin. Di sejumlah lokasi pedagang, pihaknya menemukan, banyaknya jenis makanan yang tidak mencantumkan tanggal kedaluwarsa. Ada juga yang mencantumkan periode kedaluwarsa, tetapi ternyata hasilnya, makanan yang dijual sudah lewat masa amannya. “Kita khawatir kalau dibiarkan, maka justru membahayakan masyarakat yang mengonsumsinya,” ujarnya. Dia mengimbau kepada masyarakat agar teliti sebelum membeli makanan. Untuk masyarakat sebelum membeli barang agar melihat dulu tanggal expire-nya. Kalau sudah melebihi expire lebih baik tidak usah dibeli. (Baca: Disdagin Sidak ke Sejumlah Pasar, Waspada, Banyak Makanan Kedaluwarsa!) Selain menemukan makanan kedaluawarsa, pihaknya juga menemukan adanya berbagai jenis bahan pangan yang mengalami kenaikan. Pertama, ada lonjakan harga telur yang tadinya Rp20-21 ribu, sekarang sudah melonjak Rp26 ribu. Kemudian, pihaknya melihat ketersediaan sudah cukup. Karena itu, masyarakat tidak perlu khawatir adanya kelangkaan. Tidak hanya pada telur, harga berbagai macam jenis daging, seperti sapi dan ayam juga mengalami kenaikan. Pantauan harga untuk daging di pasar tradisional berkisar di antaran Rp100 hingga 110 ribu tiap kilonya. Daging ayam ini memang melonjak yang tadinya Rp27-28 ribu sekarang sudah 33 ribu. Kenaikan harga daging karena memang disebabkan biaya produksi pada peternakan sendiri mengalami banyak lonjakan harga. “Dan setelah kami tanyakan kepada para pedagang, ternyata memang pertama pasokan dari sana harganya memang sudah naik, dan ini kemungkinan karena memang cuaca seperti ini dari peternak banyak ayam yang sakit, bahkan juga mati,\" katanya. Sehingga, lanjutnya, pasokan ke daerah juga menyebabkan harga menjadi naik, termasuk kemungkinan harga pakannya sudah meningkat lagi, sehingga berpengaruh terhadap harga daging di pasaran. “Kalau sayur mayur masih stabil, bahkan ada yang turun seperti cabai dari harga Rp40 ribu sekarang menjadi Rp26 ribu,” tuturnya. (den)      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: