Bantuan Lama, Korban Bencana Puting Beliung Perbaiki Rumah Sendiri
CIREBON - Bencana angin puting beliung kembali melanda wilayah Kabupaten Cirebon. Kali ini, terjadi di wilayah barat Kabupaten Cirebon, tepatnya di Kecamatan Palimanan dan Gempol. Berdasarkan data yang dihimpun Radar Cirebon dari Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Cirebon, ada tiga rumah rusak di Desa Beberan, Kecamatan Palimanan. Sementara di Desa Cikeusal, Kecamatan Gempol, jumlah rumah akibat angin puting beliung sebanyak 27 rumah. Dari 27 rumah itu, tujuh rumah rusak sedang, 20 rumah rusak ringan. ”Beruntung tidak ada korban jiwa dari semua bencana puting beliung yang melanda dua kecamatan itu,” ujar Kasi Penanggulangan Bencana Dinas Sosial Kabupaten Cirebon, Nana R Harun, kepada Radar Cirebon, Sabtu (23/12). Dia mengungkapkan, untuk Desa Cikeusal, diperkirakan kerugian materil semua warga sekitar Rp 200 juta. Sementara untuk yang di Desa Beberan diprediksi hanya mengalami kerugian Rp 70 jutaan. Penyebab munculnya angin puting beliung itu, karena hujan deras disertai angin dari arah barat Kecamatan Gempol menuju ke timur Desa Beberan. “Musibah yang menimpa dua kecamatan itu, kami langsung melakukan koordinasi dengan pihak aparat desa setempat serta pihak dari polsek, koramil, dinsos serta dinkes. Kemudian, kami melakukan pembersihan genteng - genteng yang berserakan, melakukan penebangan pohon yang mengahalangi jalan serta kerja bakti memperbaiki atap rumah korban,” katanya. Dalam menanggulangi bencana ala mini, sambung Nana, Dinas Sosial memberikan bantuan kepada masing-masing rumah untuk kebutuhan darurat, seperti terpal, selimut, matras, alat-alat dapur, makanan siap saji, beras, minyak, saos, kecap, gula susu kental. “Semua kebutuhan itu untuk satu minggu,” katanya. Sementara itu, Tuana (40) warga Desa Cikeusal, Kecamatan Gempol, menuturkan, hampir separuh rumah dan kandang kambing tersapu angin. Namun hanya atapnya saja. Sebagai bentuk inisiatif, beberapa warga memperbaiki atap rumah yang gentingnya pada tersapu angin puting beliung. “Kalau kita nunggu bantuan itu kan lama. Jadi kita gunakan genteng yang masih utuh untuk dipasang sendiri. Ini sebagai bentuk antisipasi, kalau tidak dipasang secepatnya, air hujan pada masuk ke dalam rumah. Tapi, tetap warga berharap ada bantuan dari pemerintah daerah untuk warga,” tutur Tuana, saat ditemui di kediamannya, di Blok Karang Baru Kaplingan RT 07 RW 03. Dia mengaku, baru pertama kali melihat pusaran angin yang begitu hebatnya menyapu rumah warga. Namun tidak semua warga tersapu habis, paling tidak hanya sebagian rumah, depan rumah, dan belakang rumah. “Saat angin itu datang, yang ada dalam fikiran saya gimana caranya menyelamatkan diri bersama keluarga. yang penting selamat dulu, kalau harga si bisa dicari,” paparnya. Senada disampaikanwarga lainnya, Herman (56). Dia mengatakan, akibat angin puting beliung, saka depan rumah ambruk dan puluhan genteng di samping rumah dan depan rumah lepas dari atap. Imbasnya, satu motor yang ada di dalam rumah tertindih kayu. “Untuk tidak kena penghuni rumah. Atas kejadian itu, warga pun harus membenahi genteng yang berserakan masih layak pakai, kembali dipasang lagi untuk menghindari hujan. Kalau nunggu bantuan kan lama, jadi seadanya aja dulu,” imbuhnya. Terpisah, Kordinator Lapangan Badan Penanggulangan Bencara Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Faozan membeberkan, kejadian puting beliung yang menyapu rumah warga, terjadi di dua kecamatan, yakni Desa Beberan Kecamatan Palimanan dan Desa Cikesal, Kecamatan Gempol. Dari kejadian itu, tidak terdapat korban jiwa. Di Desa Cikeusal, Kecamatan Gempol, jumlah rumah akibat angin puting beliung ada 27 rumah, sementara di Desa Beberan Kecamatan Palimanan, ada tiga rumah,” singkatnya. (sam)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: