Zakat Tembus Rp8,6 Miliar tapi Belum Optimal
INDRAMAYU - Perolehan Zakat, Infaq dan Sadaqoh (ZIS) yang diterima oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Indramayu terhitung sampai dengan mennjelang akhir tahun 2017 ini menembus Rp8,6 miliar. Jumlah ini mengalami peningkatan signifikan jika dibandingkan tahun 2016 lalu yang mencapai Rp6,8 miliar. Tapi menurut Wakil Bupati Indramayu Drs H Supendi MSi, peningkatan sebesar 27,48 persen itu dinilai belum optimal. Sebab, masih banyak potensi zakat lainnya yang belum tergarap secara maksimal. Salah satunya dari perolehan zakat pertanian. “Potensi zakat pertanian di Kabupaten Indramayu dengan asumsi produksi padi 1,6 juta ton Gabah Kering Pungut sangat besar. Ini, jika tergali dengan optimal, dana yang dihimpun tidak hanya untuk pengentasan kemiskinan. Tapi bisa untuk mendorong peningkatan pembangunan,” terang Wabup Supendi saat kunjungan kerja sekaligus penyaluran bantuan dana Baznas bagi muztahiq diwilayah eks Kawedanan Haurgeulis bertempat di halaman kantor Kecamatan Patrol, Rabu (27/12) Melihat potensi itu, pihaknya mendorong para Kuwu untuk dapat menggali potensi zakat pertanian di desanya masing-masing. Apalagi, sesuai dengan syariat Islam, zakat pertanian wajib dikeluarkan oleh petani. Jika tidak bakal menjadi penyakit. “Kuwu memiiki tanggungjawab untuk memotivasi dan mendorong masyarakatnya terutama petani untuk menunaikan zakat pertanian,” jelasnya. Selain zakat pertanian, potensi lainnya yang bisa digarap adalah dengan menghimpun zakat profesi dari para pegawai di lingkungan BUMD, BUMN maupun kalangan swasta. Apalagi seperti diwilayah Kecamatan Patrol terdapat PLTU, Perbankan serta usaha jasa maupun niaga. “Selama inikan yang menjadi andalan baru dari zaprof pegawai dan PNS dilingkungan Pemkab. Kalau potensi dari BUMN, BUMD serta swasta juga digali, tentu perolehan ZIS akan semakin meningkat,” terangnya. Sementara itu, Ketua Baznas Kabupaten Indramayu, Drs H Moh Mudor MSi menjelaskan, kenaikan perolehan ZIS tidak terlepas dari kesadaran serta berbagai upaya dari semua pihak untuk membayar zakat agar dapat mengurangi permasalahan sosial yang ada di Bumi Wiralodra. Dia memaparkan, ZIS yang disalurkan pada akhir Desember 2017 ini mencapai Rp2.284.750.000,- yang diperuntukan bagi rehab rumah gakin sebanyak 93 rumah masing-masing sebesar Rp6.500.000 dengan total Rp. 604.500.000,-. Bantuan modal usaha untuk keluarga miskin yang mempunyai usaha melalui 62 majelis taklim sebanyak 992 orang masing-masing sebesar Rp250.000 dengan total Rp248.000.000,-. Kemudian ada bantuan untuk pemberdayaan majelis taklim sebanyak 62 majelis taklim masing-masing sebesar Rp1.250.000,- dengan total Rp77.500.000,-. ZIS juga diperuntukan bagi pendirian koperasi bagi keluarga miskin yang mempunyai usaha sebanyak 6 koperasi dengan jumlah anggota 25 orang per koperasi masing-masing koperasi senilai Rp22.500.000,- dengan total Rp135.000.000,-. Selain itu, perolehan ZIS juga diperuntukan bagi bantuan paket sembako berupa 5 kilogram beras, 4 bungkus mie instan dan 1 liter minyak goreng sebanyak 3.170 paket untuk 3.170 orang senilai Rp. 75.000 per paket dengan total Rp237.750.000,-. Bantuan operasional madrasah (DTA) sebanyak 634 madrasah masing-masing Rp. 750.000,- dengan jumlah Rp475.500.000,-. Bantuan kepada anak yatim piatu sebanyak 310 anak masing-masing Rp100.000,- sebesar Rp31.000.000,-. ZIS dari Baznas Indramayu juga diperuntukan bagi bantuan marbot masjid 317 orang masing-masing Rp500.000,- dengan total Rp158.500.000,-. Hal yang sama juga diberikan bantuan kepada imam masjid sebanyak 317 orang dengan besaran masing-masing Rp500.000,- dengan total Rp158.000.000,-. “Bantuan juga diberikan kepada guru ngaji masjid dan musala sebanyak 317 orang masing-masing 500 ribu dengan total 158.500.000 rupiah,” kata Moh Mudor. (kho)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: