Bupati Ajak Sekolah Pelihara Lingkungan
KUNINGAN - Beberapa bulan terakhir ini, banyak sekolah di Kabupaten Kuningan yang meraih penghargaan di bidang lingkungan hidup. Hal itu tentu saja tidak terlepas dari peran serta pihak sekolah dengan mendapat pembinaan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kuningan. Terbaru adalah SMPN 1 Kramatmulya yang sukses meraih juara nasional sekolah berbudaya lingkungan. Keberhasilan ini menambah daftar sekolah yang meraih gelar tersebut. Bupati Acep Purnama memuji peran dari sekolah dan Disdikbud yang seirama sehingga sekolah bisa meraih kesuksesan. Karena itu, dirinya terus memberikan dorongan kepada seluruh sekolah yang ada di Kabupaten Kuningan untuk memelihara lingkungan. “Memelihara lingkungan sekolah tidak mudah. Perlu keseriusan serta membangun sinergitas dengan berbagai pihak. Namun dengan kesungguhan dan tekad seluruh komponen program lingkungan mampu meraih penghargaan di tingkat propinsi maupun nasional,” kata Bupati Acep di hadapan pegawai DLH Kuningan dan para guru. Bupati juga memaparkan bahwa keberhasilan sekolah-sekolah meraih gelar sekolah berbudaya lingkungan, mengharumkan nama Kabupaten Kuningan di level provinsi maupun nasional. “Ada beberapa sekolah yang meraih penghargaan bidang lingkungan. Di antaranya SMPN 1 Karamatmulya, MTs 7 Jalaksana, SMPN 1 Cigugur, SMPN 2 Cigugur, SMPN 6 Kuningan, SMPN 2 Cimahi dan SDN 1 Ciporang. Tentu sekali lagi saya katakan, apa yang sudah diraih sekolah-sekolah itu merupakan prestasi yang membanggakan,” sebut bupati pada acara pembinaan Sekolah Berbudaya Lingkungan yang diselenggarakan Dinas Lingkungan Hidup di Aula DLH Kabupaten Kuningan, kemarin (27/12). Menurut Bupati Acep, memelihara lingkungan sekolah agar tampak rindang serta indah memerlukan waktu yang cukup lama. Mulai menanam pohon atau bunga membutuhkan waktu yang cukup lama. “Bisa satu atau dua tahun untuk bisa tumbuh subur. Jika tiga tahun lalu menanam, berarti sekarang mendapatkan hasil sekolah menjadi rindang yang bonusnya adalah penghargaan. Jika suasana di lingkungan sekolah rindang, akan membuat siswa dan tenaga pendidik betah. Jika sudah begitu, proses belajar mengajar akan berlangsung penuh keceriaan,” jelasnya. Kepala Dinas Lingkungan Hidup H Amiruddin SSos MSi menerangkan, jika upaya mengurangi lahan kritis terus dilakukan oleh semua komponan masyarakat termasuk sekolah. Bahkan pihaknya memperketat pengawasan penebangan pohon yang dilakukan masyarakat atau pemilik lahan. “Kami sudah menerapkan pengawasan terkait penebangan pohon. Masyarakat yang akan menebang pohon, harus meminta izin kepada kami. Jika alasan yang diutarakan pemilik pohon tepat dan tidak mengada-ada, kami memberikan izin,” papar Amiruddin. (ags)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: