Pengungkapan dan Penangkapan Kasus Narkoba Naik di 2017

Pengungkapan dan Penangkapan Kasus Narkoba Naik di 2017

  KUNINGAN–Polres Kuningan berhasil menekan angka kriminalitas dari 209 kasus di tahun 2016, menjadi 171 kasus di tahun 2017. Penurunan ini cukup signifikan berkat peran serta masyarakat dalam menjaga lingkungannya. Selain berhasil menekan tingkat kejahatan jalanan, polres juga sukses dalam pengungkapan kasus penyalahgunaan narkoba. Tingkat keberhasilan pengungkapan ini cukup meningkat secara signifikan, dan ditandai dengan penangkapan sejumlah pengedar narkoba. Hal ini terungkat saat Kapolres AKBP Yuldi Yusman SE MSi menggelar ekspos akhir tahun di hadapan awak media, Minggu lalu (31/12). Hadir dalam ekspos itu Wakapolres Kompol Nanang Suhendar, Kabag Ops Kompol Erawan Kusmayadi serta para Kasat di lingkup Polres Kuningan. “Aspek kriminalitas cenderung menurun di tahun 2017 sebesar 18,2 persen, dari 209 kasus tahun 2016 menjadi 171 kasus tahun 2017. Lalu untuk kejahatan narkoba yang berhasil diungkap pada tahun ini meningkat sebanyak 37,2 persen, yakni dari 27 perkara tahun lalu menjadi 43 perkara,” tegas Kapolres. Disebutkan Yuldi, hasil pengungkapan kasus narkoba itu berhasil menangkap tersangka sebanyak 60 orang. Dalam kurun waktu yang sama di tahun 2016, hanya 38 orang pelaku yang diamankan. Total barang bukti yang diamankan petugas selama tahun 2017 yakni ganja 12,13 gram, sabu seberat 26,81 gram, tembakau gorilla 5,56 gram, dextro 4.359 butir, tramadol 8.609 butir, trihex 328 butir, hexmer 1.323 butir, alprazolam 90 butir, riklona 56 butir, dan infusan RL 18.280 botol. Sementara untuk tahun 2016, polisi berhasil menyita ganja 860,49 gram, sabu 16,66 gram, dextro 16,731 butir, tramadol 6.318 butir, trihex 657 butir, dan hexymer 3696 butir. Bukan hanya tingkat kejahatan yang turun, dan pelaku narkoba yang banyak ditangkap, jelas Yuldi, pihaknya juga konsen dalam ketertiban lalu lintas. Gencarnya kampanye keselamatan di jalan raya bertujuan menekan angka lakalantas. “Dari aspek kamseltibcar lantas dan laka di tahun 2017 turun sebanyak 12 persen, namun pelanggaran naik 28 persen. Laka lantas di tahun 2017 sebanyak 152 kejadian turun dari tahun lalu 172 kejadian, dan pelanggaran lalu lintas tahun ini mencapai 20.860 kasus naik dari tahun lalu hanya 16.303 kasus,” beber Yuldi. Langkah dan upaya antisipasi akan dilakukan dengan terus melakukan kampanye tertib lalin, dan juga mengingatkan masyarakat untuk mematuhi aturan di jalan raya. Hal ini agar tidak terjadi kecelakaan lalu lintas yang bisa mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. “Oleh sebab itu, kami akan mengoptimalkan segenap sumber daya internal dan eksternal Polri, melakkukan deteksi dini, mengutamakan tindakan preemtif dan preventif serta melakukan penegakan hukum dengan tegas dan humanis, berdasarkan prosedur dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku serta menghormati HAM,” ungkap dia. Kapolres juga mengapresiasi peran masyarakat dalam menjaga lingkungannya, sehingga tingkat kejahatan mengalami penurunan. Meski demikian, dia tetap meminta masyarakat agar mewaspadai setiap kejadian sekecil apapun di lingkungannya. “Saya mengajak kepada masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam menciptakan dan memelihara kamtibmas yang aman dan kondusif. Masayarakat hendaknya senantiasa mewaspadai ancaman aksi terorisme, karena gerakan terorisme masih potensial,” pintanya diamini Wakapolres Kompol Nanang Suhendar. Lalu pada aspek pendidikan sejak dini hingga perkuliahan, Kapolres Yuldi berharap, bisa diberikan pembelajaran yang memuat soal budi pekerti guna membangun karakter masyarakat yang berperilaku baik. Setiap menghadapi konflik, hendaknya sejak dini melakukan koordinasi dengan aparat/pihak terkait serta utamakan upaya penyelesaian secara musyawarah mufakat, untuk mengeliminir dampak risiko/ekses yang ditimbulkan. (ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: