Lagi, Pohon Besar Tumbang, BPBD Patroli di Wilayah Rawan Bencana
KUNINGAN-Selama berlangsungnya musim penghujan, personil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan meningkatkan kewaspadaan. Hal ini tidak terlepas dari seringnya musibah bencana alam yang terjadi di wilayah Kabupaten Kuningan selama musim penghujan. Bencana alam tersebut seperti longsor, banjir dan juga keretakan tanah, mengancam masyarakat. Terutama yang tinggal di wilayah rawan bencana. Bukan hanya itu, banyaknya kejadian pohon tumbang juga menjadi skala prioritas BPBD. Instansi tersebut terus mengimbau masyarakat untuk selalu waspada ketika hujan deras turun. Insiden pohon tumbang terjadi dalam dua hari terakhir. Yang pertama hari Jumat (5/1) lalu, di mana, pohon Albasiah yang memiliki diameter lingkaran 1,5 meter tumbang di Jl Raya Cirendang. Dalam kejadian ini, dua pengendara motor terluka akibat terkena kibasan ranting pohon. “Insiden pohon tumbang ini bisa terjadi kapan saja. Karena itu, kami mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada,” tegas Kepala BPBD Agus Mauludin SE. Kejadian pohon tumbang juga terjadi di Blok Cigeureung, Kelurahan/Kecamatan Cigugur, Sabtu (6/1) sekitar pukul 18.00 WIB. Dalam kejadian ini, dua rumah milik warga setempat mengalami kerusakan lantaran tertimpa batang pohon yang roboh. Tidak ada korban saat pohon tumbang. Arus lalu lintas sempat mengalami kemacetan karena batang pohon melintang di badan jalan. “Rumah yang terkena tumbangan pohon milik Suparno dan Tata di RT32 RW04. Setelah dilakukan pengecekan, bagian atap rumah kedua warga itu mengalami kerusakan. Kami juga langsung menerjunkan personil untuk mengatasi pohon yang tumbang,” sebut Agus. Selain menimpa rumah warga, pohon yang tumbang juga mengenai kabel listrik yang melintang di bawahnya. Saking kencangnya tarikan dari timpahan batang pohon yang tumbang, dua tiang listrik juga ikut roboh. “Menimpa juga kabel listrik mengakibatkan dua tiangnya roboh. Masyarakat dan BPBD bekerja sama membersihkan bahan material pohon. Untuk jaringan listrik, langsung ditangani oleh PLN. Sedangkan batang pohon yang melintas digergaji oleh petugas. Alhamdulillah hanya beberapa saat setelah kejadian, batang pohon bisa dievakuasi,” terang dia. Agus juga menerangkan bahwa hingga hari ini pihaknya terus melakukan patrol, terutama di wilayah rawan bencana. Pihaknya selalu mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi curah hujan tinggi yang mungkin terjadi selama bulan Januari 2018. Bukan hanya itu, kemungkinan bencana banjir bandang dan pergerakan tanah atau longsor bisa saja terjadi mengingat intensitas curah hujan yang tinggi. “Kami sudah mengelompokkan daerah-daerah yang berpotensi bencana pada musim penghujan kali ini. Masyarakat harus selalu waspada,” pesannya. Dia merinci, hingga saat ini ada tujuh kecamatan yang berpotensi terjadi banjir bandang. Yaitu Kecamatan Cilimus, Cigandamekar, Cigugur, Kadugede, Mandirancan, Pancalang dan Pasawahan. Kemudian ada 21 kecamatan yang berada di wilayah Kuningan timur dan selatan masuk dalam kategori waspada bencana pergerakan tanah atau longsor. \"Namun dalam kenyataannya, semua daerah masuk dalam kategori rawan bencana tanah longsor maupun banjir bandang. Sebab, Kabupaten Kuningan memiliki kontur wilayah berbukit dan banyak terdapat aliran sungai,” imbuh dia. Agus mencontohkan, Kecamatan Cibingbin yang bukan masuk wilayah rawan banjir ternyata terjadi banjir bandang akibat sungai Cijangkelok meluap. Itu terjadi di awal tahun 2017 silam. “Sehingga, potensi curah hujan ini sepatutnya menjadi kewaspadaan masyarakat dan semua pihak terhadap segala kemungkinan bencana yang mungkin terjadi. Peringatan dini ini disampaikan berdasarkan hasil prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang memprediksi curah hujan tinggi yang akan mengguyur wilayah Kuningan selama Januari 2018 ini,” pungkas dia. (ags)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: