BPBD Siaga Bencana Pergerakan Tanah dan Longsor di Cilebak
KUNINGAN-Hujan yang terus menerus turun telah menyebabkan tanah bergerak di 4 desa di Kecamatan Cilebak Kabupaten Kuningan sejak Senin (8/1). Gerakan tanah terus mengancam warga sekitarnya. Apalagi intensitas curah hujan diperkirakan akan terus meningkat hingga Februari mendatang. Berdasarkan rilis yang diterima radarcirebon.com, Badan Nasional Penanggungan Bencana (BNPB) Nasional terus melakukan penanganan gerakan tanah atau longsor di Kuningan hingga Minggu (14/1). Lokasi tersebut yakni Kecamatan Cilebak terdiri Desa Cilebak, Desa Bungurberes, Desa Legokherang, dan Desa Patala. Sedangkan jumlah korban terdampak longsor yakni 3 KK/ 15 Jiwa mengungsi, 44 KK/ 129 Jiwa terdampak. Adapun kerugian Materil yaitu 4 Unit rumah rusak berat, 8 Unit rumah rusak sedang, 31 Unit rumah terancam, 1 Unit SDN 1 Patala terancam, 3 unit kolam ikan tertimbun longsoran, 1 unit mesjid At-taqwa terancam, 1 unit tembok penahan tebing rumah warga longsor, Sawah 1400m² retak-retak, Pipa pamsimas air bersih terputus. Kemudian, 5 titik akses jalan utama yang tertutup longsoran terdiri jalan penghubung Subang–Cilebak, Jalan penghubung Cilebak-Ciwaru, jalan penghubung Cilebak-Legokherang, akses jalan Cilebak–Legokherang / blok Batu Hideung Legokherang, 1 Akses Jalan Terputus Menuju Kantor Kecamatan Cilebak, 4 Titik Jalan Lingkungan tertimbun Longsor di Dusun Wage Desa Cilebak. Menurut Sutopo Purwo Nugroho selaku Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Kronologis terjadinya bencana tersebut akibat hujan deras yang terjadi selama 7 hari dan kondisi tanah yang labil. “Kami terus bersiaga di Cilebak, upaya yang dilakukan BPBD yaitu pelaksanaan pembersihan material longsoran yang menutup Akses Jalan Utama Ciwaru–Cilebak dengan menggunakan alat berat dan akses jalan sudah terbuka, bisa dilalui kendaraan. Kemudian penebangan pohon di atas kantor Kecamatan Cilebak, Dusun Wage, Desa Cilebak, lalu pemantauan patok ukur gerakan tanah di Dusun Wage Desa Cilebak dan penutupan retakan tanah di lingkungan SDN 1 Patala,” ungkapnya dalam rilis. (rls/rdh)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: