20 Hektare Tanaman Padi di Indramayu Mati Kering
INDRAMAYU–Penderitaan petani di wilayah pantura Kecamatan Kandanghaur mencapai klimaksnya. Itu setelah ancaman kekeringan di musim penghujan akhirnya menelan korban. Dilaporkan, sedikitnya 20 hektare tanaman padi di Desa Karangmulya mati kering. Ratusan hektare lainnya tinggal menunggu waktu saja untuk menyusul. “Sudah sekitar 20 hektare tanaman padi yang mati kering. Yang seratus hektare tinggal tunggu waktu saja. Itu tersebar di Blok Sukamelang, Langgen Subur dan Blok Ledeg,” sebut Ketua KTNA Kecamatan Kandanghaur, Waryono Batak kepada Radar. Mati kering terjadi, ungkap dia, lantaran kurang mendapatkan pasokan air utamanya dari saluran irigasi dari Rentang dan Sumur Watu yang sejak sebulan terakhir mengalami penyusutan debit. Curah hujan tidak merata, semakin membuat mayoritas areal persawahan tadah hujan di Desa Karangmulya mengalami keretakan. Rumput liar bermunculan ditambah serangan hama angge-angge alias anjing tanah. Hewan pengeruk tanah ini menyerang akar tanaman padi, merusak bahkan juga memakannya. Parahnya lanjut Waryono Batak, ikhtiar petani untuk menyelamatkan tanaman padinya dengan pompanisasi terganjal oleh kencangnya hembusan angin sejak seminggu terakhir. “Angin kencang itu bikin air cepat kering. Jadinya pertumbuhan daun padi tidak maksimal,” kata dia. Menghadapi musibah ini, petani disana hanya bisa pasrah. Upaya untuk melakukan tanam ulangpun dirasa percuma lantaran biaya operasionalnya terbilang tinggi.“Petani duit darimana. Musim paceklik ini rata-rata sudah tidak ada yang simpan gabah buat modal. Buat tanam musim rendeng ini saja kebanyakan hutang semua. Kan kemarin pada gagal panen,” tandasnya. (kho)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: