Distankan Sebut Spekulan Beras Nakal Bermain

Distankan Sebut Spekulan Beras Nakal Bermain

MAJALENGKA–Dinas Perdagangan Kabupaten Majalengka mengklaim harga beras di sejumlah pasar tradisional mulai mengalami penurunan. Harga beras tersebut menurut Dinas Perdagangan berada di angka stabil. Kepala Dinas Perdagangan Raden M Umar Ma’ruf SSos MSi menyebutkan, berdasarkan survei di sejumlah pasar tradisional Majalengka rata-rata harga beras di angka Rp9.500 sampai Rp10 ribu per kilogram. “Kita melihat survei di empat pasar pemda yakni pasar Prapatan, Kadipaten, Cigasong, dan Talaga. Harga beras mulai turun meski belum normal seperti biasanya,” tutur Umar di kantornya. Untuk harga beras jenis premium KW 1 dan 2 rata-rata di angka Rp10 ribu per kilogram. Beras yang sering dikonsumsi masyarakat ini bahkan ada yang per kilogramnya mencapai Rp9.500 terutama jenis medium sedang. Pihaknya memprediksi jika harga beras di Kabupaten Majalengka masih stagnan bahkan ada penurunan hingga di batas stabil. Terkait munculnya wacana impor beras, pihaknya enggan berspekulasi mengingat ada OPD yang memiliki kewenangan menyampaikan hal tersebut. Pihaknya bersikap normatif tentang kebijakan tersebut. “Kalau alasannya untuk mencukupi pasokan khususnya agar harga stabil, kami merespon baik. Tetapi mungkin beda pandangan dari OPD lain seperti Dinas Pangan dan Distankan,” ujarnya. Pihaknya memprediksi stok beras cukup sampai masa panen dan belum masuk kategori rawan karena melambungnya harga. Apalagi Bulog juga sudah mengeluarkan cadangan beras pemerintah. Sehingga khusus di Majalengka harga beras tersebut tidak akan berlarut-larut tinggi. Terpisah, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) H Taham SE menyikapi kenaikan harga beras disinyalir akibat anomali harga yang dikendalikan oknum spekulan yang nakal. Apalagi menurutnya, stok beras hingga Maret mendatang dinilai aman. “Hampir setiap hari sampai sekarang masih ada saja petani yang panen padi. Bahkan sampai bulan depan (Februari, red) juga masih ada panen yang puncaknya panen raya di bulan Maret mendatang. Kemungkinan anomali yang hampir sering terjadi ini dibuat para spekulan yang nakal,” tambahnya. Distankan mengklaim meski panen masih relatif skala kecil namun stok cukup aman. Pihaknya mengakui jika kenaikan harga beras cukup tinggi di sejumlah daerah termasuk kota angin. Bahkan untuk harga Gabah Kering Panen (GKP) sendiri di angka Rp470 ribu per kuintal sampai Rp520 ribu per kuintal. Sedangkan harga Gabah Kering Giling (GKG) di angka Rp670 per kuintal. “Kami tegaskan kembali kalau stok beras aman, karena dimana-mana masih ada panen. Selain itu stok beras di masing-masing petani ada karena mereka tidak menjual semua hasil panen. Sementara stok di para petani itu tidak terdata di pasaran,” ulasnya. (ono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: