Bantah Pecah, PPP Tetap Dukung Pasangan Tosa

Bantah Pecah, PPP Tetap Dukung Pasangan Tosa

KUNINGAN–Pasca adanya pertemuan puluhan orang yang mengaku kader PPP untuk mendukung pasangan Cabup-Cawabup Acep-Ridho, di Hotel Purnama Mulia beberapa hari lalu, langsung disikapi cepat oleh jajaran DPC PPP. Dipimpin Ketua DPC PPP H Uus Yusuf SE bersama Wasekjen DPP PPP Arya Permana Graha, PPP tetap berkomitmen menjalankan perintah DPP untuk mendukung pasangan dr H Toto Taufikurohman Kosim – Yosa Octora Santono SSi MM (Tosa). Bertempat di Sekretariat DPC PPP di Jalan Raya Desa Cilowa, Kecamatan Kramatmulya, Sabtu (20/1), Arya Permana Graha selaku Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP PPP menyampaikan klarifikasi. Menurutnya, secara resmi untuk Pilkada Kuningan 2018, DPP PPP sudah mengeluarkan rekomendasi final memberikan dukungan kepada pasangan Sentosa. Dengan demikian instrumen PPP yang merasa kader harus bisa menjalankan amanat organisasi, yakni wajib mendukung dan memenangkan pasangan Sentosa. “Pasca kita sudah melakukan deklarasi, waktu itu kita angap solid. Tapi belakangan ada bahasa PPP pecah, saya secara pribadi keberatan. Konflik ini insyaAllah sudah tidak ada lagi karena sudah ada kasasi yang menegaskan bahwa kepemimpinan yang sah, PPP di bawah Romahurmuziy sebagai Ketua Umum dan Asrul Tsani sebagai Sekjen. Saya berkewajiban untuk membawa amanah menyampaikan ini di Kuningan dan daerah lainnya di Dapil Jabar X. Tidak ada lagi perpecahan, PPP sudah bersatu menghadapi Pilkada,” tegas Arya. Semangat yang harus dibawa, lanjut dia, yakni semangat persatuan. Kalau ada dualisme lagi, kata persatuan itu dipertanyakan. PPP sudah melakukan rekonsiliasi karena ingin tetap bersatu. Menurutnya, Drs H Momon Suherman dan H Uus Yusuf SE sudah menyambut baik untuk islah dan ini dirayakan 5 Januari di kantor DPC PPP saat Harlah. PPP di Kuningan telah dibuktikan tetap solid, khususnya kader PPP yang punya KTA. Bahkan hadirnya Uus, Momon, dan Masuri (Gonjes) dalam pertemuan itu jelas menandakan solidnya PPP di Kuningan. “Kami solid akan mengamankan rekomendasi yang dikeluarkan DPP. Kita ingin wujudkan Kuningan Baru bersama pasangan Sentosa. Kegiatan di Hotel Purnama itu lebih kepada silaturahmi, tidak membawa-bawa organisaai, itu aspirasi. Betul memang di antara sekian banyak yang hadir di sana ada beberapa nama yang merupakan bagian dari warga PPP. Kalau mereka mengaku kader PPP otomatis harus punya KTA. Kalau ngaku pengurus cabang, PAC dan ranting, SK-nya harus jelas. Mereka ternyata berbeda pandangan dengan kami,” terang Arya. Pihaknya mengaku saat ini sedang membangun silaturahmi dengan tokoh-tokoh senior PPP di Kuningan, namun belum semua didatangi untuk bersilaturahmi. Hal itulah yang dianggapnya menjadi salah satu pemicu adanya pertemuan di Hotel Purnama karena belum ada penjelasan langsung apa alasan PPP menjatuhkan pilihan mendukung pasangan Sentosa. Secara pribadi Arya mengaku sudah bertemu dengan sejumlah tokoh PPP di Kuningan, di antaranya KH Mansur dan KH Engkos serta sejumlah tokoh lainnya untuk menjalankan tugasnya bersosialisasi. “Saya juga sudah berencana ketemu Kiai Apandi dan tokoh PPP Kuningan yang lainnya. Pada saat ketemu dengan tokoh PPP yang kami sudah temui, alhamdulillah direspons baik. Yang kami cermati, yang kemarin pertemuan di (Hotel) Purnama mungkin karena kami belum berkunjung ke sana. Tidak ada istilah yang namanya khianat, karena putusan Mukercab itu baru di tingkat cabang, itu juga rekomendasi tunggal kepada Ridho belum berpasangan dengan Pak Acep. Itu baru PDKT, belum jadian. Ini baru benih-benih cinta. Lalu curhat ke bapaknya di DPP, tapi bapaknya belum setuju. Ternyata belum ada kesepakatan antara PPP dengan Ridho,” jelasnya. Pada saat konstelasi berjalan dinamis, masih kata Arya yang juga warga Kuningan itu, ada opsi-opsi yang jadi bahan pertimbangan untuk melakukan penjajakan dengan pasangan yang lainnya selain Sentosa. Potensinya dimonitor, sehingga DPW dan DPP PPP tidak salah mengambil keputusan. Ia sendiri diberikan surat tugas dari DPP untuk memonitor pasangan lain, sehingga pula ia berkomunikasi langsung dengan H Amin Santino, Yosa Octora, Udin Kusnedi, termasuk tim Mamat Robby. Ternyata seiring waktu berjalan, terbangun chemistry dengan pasangan Toto-Yosa dan langsung dibawa ke DPP. “Secara mufakat DPP, DPW dan DPC sepakat memberikan dukungan kepada Sentosa, ini jelas sudah sesuai mekamisme. Kalau Mukercab lagi ini salah karena ini sudah menjadi keputusan pusat dan DPW. Ini sudah sesuai tahapan, tidak ada yang lain. Insya Allah kami tahu persis dengan prinsip perjuangan PPP, mengedepankan prinsip ibadah, amar makruf, tidak ada khianat, kami waktu itu baru PDKT, itulah yg terjadi. Prinsipnya kami menganggap rekan-rekan kami di sana masih keluarga kami. Insya Allah kami akan melakukan silaturahmi secara khusus. Kami akan sampaikan keputusan ini dan pertimbangannya. Kami anggap ini bagian dari ujian PPP di Kuningan, mudah-mudahan ini akan menjadi naik kelas buat PPP di Kuningan,” harap Arya. Ketua DPC PPP H Uus Yusuf SE menambahkan, tindakan rekan-rekannya yang melakukan pertemuan bersama Ridho di Hotel Purnama merupakan tindakan di luar dugaan. Ia bahkan menyebut orang-orang yang ada dalam pertemuan tersebut tidak mempunyai KTA PPP. “Kita tetap konsisten akan memenangkan pasangan Sentosa. Dalam Mukercab memang dulu kita ada usulan mendukung Ridho, tapi hasil keputusan DPP, kita diinstruksikan untuk menyukseskan pasangan Tosa. Ini adalah ranah dari keputusan DPP,” tutur Jius, panggilannya. (muh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: