Pemuda Klangenan Dibunuh
Tertimbun Sampah, Kepala Robek dan Tulang Leher Patah CIREBON - Mengawali tahun baru 2013, warga Kecamatan Tengah Tani, Kabupaten Cirebon digemparkan dengan penemuan sesosok mayat pemuda di kali Sipe, Jl Raya Tengah Tani, Desa Dawuan, RT 03 RW 01, Kecamatan Tengah Tani, Kabupaten Cirebon, Selasa (1/1). Saat ditemukan, kondisi korban dalam keadaan telentang dengan bagian dada hingga wajah tertutup tumpukan sampah. Diduga, mayat pemuda berusia sekitar belasan tahunan tersebut merupakan korban pembunuhan, karena ditemukan sejumlah luka di bagian tubuhnya. Mayat tersebut diidentifikasi bernama Apri Muhamad Rezal (15) warga Desa Klangenan, Blok Wanagiri, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon. Keterangan yang berhasil dihimpun Radar Cirebon, mayat tersebut pertama kali ditemukan seorang warga setempat yang hendak membuang sampah sekitar pukul 07.00. Dia terkejut melihat dua buah kaki mengambang di atas tumpukan sampah. Saat ditemukan, korban menggunakan celana jins pendek warna hitam, baju kemeja panjang kotak-kotak warna hitam cokelat, dan kepala atau wajah tertutup tumpukan sampah. Informasi penemuan mayat tersebut dengan cepat menyebar ke masyarakat hingga puluhan warga berkerumun di sekitar kali tersebut. Petugas kepolisian dari Polres Cirebon dan Polsek Kedawung tiba di lokasi kejadian beberapa menit kemudian setelah mendapat laporan dari warga. Anggota unit Identifikasi Satuan Reskrim Polres Cirebon langsung melakukan olah TKP. Usai melakukan olah TKP, petugas kemudian mengevakuasi mayat ke kamar mayat RSUD Gunung Jati Kota Cirebon untuk dilakukan visum. Polisi yang dibantu warga sempat kewalahan saat akan mengevakuasi korban, pasalnya puluhan warga berkerumun di sekitar TKP. Hasil visum oleh tim medis RSUD Gunung Jati, menemukan sejumlah luka pada tubuh korban, yakni luka robek di kepala sebelah kiri akibat benturan benda tumpul, luka lecet di pipi dan rahang kiri serta lecet di tangan diduga akibat geseran atau gesekan, serta tulang leher atas patah. Korban dapat dikenali bernama Rizal Afrianto setelah beberapa warga yang penasaran mendatangi kamar mayat RSUD Gunung Jati. Kapolres Cirebon AKBP Irman Sugema SH SIK melalui Kasat Reskrim AKP Mikranudin Saputra Hasibuan SIK mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. “Dari hasil visum, kami tidak menemukan adanya luka bekas tusukan benda tajam. Dugaan sementara korban terjatuh ke dalam kali. Tapi tidak menutup kemungkinan pemuda itu juga korban pembunuhan dan ini masih kami dalami serta lakukan penyelidikan seperti mencari tahu korban pergi bersama siapa sebelum ditemukan tewas,” ujar mantan Kasat Reskrim Polres Garut ini. Korban Salah Sasaran Tawuran DUKA menyelimuti keluarga korban pembunuhan Apri Muhamad Rezal (15). Di rumah duka, Desa Klangenan, Blok Wanagiri RT/RW 01 Kabupaten Cirebon, tampak sekali kesedihan di raut muka nenek dan kakek korban, terutama pada adik-adik dan rekan-rekannya. Apri anak pertama pasangan Juniah (28) dan alm Ata Sumantra (35) merupakan pemuda putus sekolah, Kesehariannya Apri bekerja sebagai pengantar isi ulang air minum galon. Diceritakan teman korban, Ibnu S (15), kala itu pukul 20.00, dirinya bersama kedua rekannya Abdul Fatah dan Maryono keluar jalan-jalan untuk menyaksikan malam pergantian tahun baru di kota Cirebon. Sesampai di pusat perbelanjaan Grage Mall, Ibnu bertemu dengan korban. Mereka berkumpul, nongkrong, dan ngobrol. Usai menyaksikan kemeriahan malam tahun baru, sekitar pukul 01.00 korban bersama Ibnu dan teman-temannya menuju pulang ke rumah. Karena tidak ada kendaraan, mereka terpaksa berjalan kaki. Sesampai di Desa Dawuan, Kecamatan Tengahtani terjadi aksi tawuran, Ibnu pun tidak mengetahui secara pasti apa motif dan permasalahan awalnya. Karena melintas di jalan tersebut, mereka menjadi sasaran dalam tawuran tersebut. Terjadi saling lempar batu, dorong-dorongan dan pukul-pukulan. Mereka berusaha menyelamatkan diri. “Kita pas tawuran mencar, tidak bareng lagi. Dikira saya, teman-teman sudah pada pulang ke rumah masing-masing,” kata Ibnu diamni Maryono yang tadi malam ikut tahlilan di rumah korban. Identitas korban bisa diketahui lewat telepon genggamnya. Saat ditemukan ponselnya dalam keadaan mati, sehingga polisi melacak nomor-nomornya yang dapat dihubungi. “Tadi pak polisi telepon Fatah, katanya Apri meninggal dan Fatah disuruh ngasih tahu keluarga,” tutur Ibnu. Sementara Mistu (59) kakek korban rupanya tidak mengetahui bahwa cucunya telah meninggal dalam peristiwa tersebut. Mistu menyangka, pada malam tahun baru Apri menginap di rumah majikannya. “Kami sekeluarga sangat sedih sekali, kasihan dia bapaknya sudah nggak ada, ibunya di Arab tak kami kabari. Kita semua mohon kepada aparat agar segera melacak dan memberikan hukuman kepada para pelaku, supaya kejadian ini tak terulang lagi,” ujarnya.(rdh/via)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: