SBY Mendadak Blusukan
Kecewa Sosialisasi KUR Tak Sampai ke Nelayan TANGERANG - Warga Kampung Nelayan di Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang, Banten, kemarin (4/1), dibuat kaget dengan kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid dua, SBY melakukan inspeksi mendadak (sidak). SBY dan rombongan tiba di Desa Tanjung Pasir sekitar pukul 08.30 dan langsung mengecek Teras Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang berada di ujung jalan menuju ke lokasi Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Warga yang antusias dengan kedatangan presiden, berkerumun di depan kantor Teras BRI. Sementara di dalam kantor, SBY meminta penjelasan tentang penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di wilayah tersebut. Sekitar lima menit di Teras BRI, SBY melanjutkan menuju ke TPI yang berjarak sekitar 30 meter. Namun langkahnya sempat terhenti saat melihat tumpukan sampah di salah satu sudut jalan. \"Itu yang bersih, jangan ada sampah menumpuk karena bisa menjadi sarang penyakit,\" ucap SBY sembari menunjuk ke arah sampah. SBY sempat menengok TPI sesaat sebelum kemudian melanjutkan ke depo atau stasiun pengisian bahan bakar untuk kapal dan perahu nelayan. Di situ SBY mendapat keluhan dari warga mengenai kurangnya pasokan solar. \"Kuota di sini kurang, bisa dua kali dari pasokan,\" ujar Sukari, warga Tanjung Pasir. Dia mengaku sudah mengajukan tambahan pasokan, namun tak kunjung dipenuhi. Imbasnya, stasiun pengisian solar itu sempat tak beroperasi dan nelayan membeli solar secara eceran. Dirut Pertamina Karen Agustiawan yang ikut dalam rombongan lantas mendapat instruksi untuk bisa menambah pasokan. Tidak hanya itu, lokasi depo yang sudah mepet dengan air laut karena abrasi juga akan dipindahkan. \"Cari tempatnya, nanti akan dipindahkan. Tapi nanti tolong dijaga kebersihannya,\" kata SBY. Berbagai keluhan warga pun kemudian muncul satu per satu saat SBY melakukan dialog dengan kepala desa, camat, dan perwakilan warga. Mulai pasokan solar, tempat penampungan ikan, laut yang mengalami pendangkalan, sampah, hingga alat pemecah gelombang. \"Sampah di sini menumpuk karena perlu pengangkutan yang rutin,\" kata Thamrin, salah satu warga. SBY lantas mencari Bupati Tangerang Ismet Iskandar dan meminta untuk menyelesaikannya. \"Ini ada pak Bupati. Harusnya (masalah, red) itu selesai di tingkat kabupaten,\" kata SBY. SBY duduk di sebuah kursi panjang bersama Ani Yudhoyono dan Ismet seksama mendengar setiap keluhan warga. Dia memberikan respons atas setiap permasalahan sembari memberikan instruksi kepada menteri terkait. Sesekali menteri juga diminta menjawab keluhan warga. Misalnya Mendikbud M Nuh yang diminta merespons mengenai status akreditasi madrasah di desa tersebut. Kemudian Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengenai pembangunan pemecah gelombang dan gorong, dan Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo terkait dengan fasilitas untuk nelayan, seperti tempat es untuk menyimpan ikan. Namun SBY sempat menunjukkan kekecewaannya saat warga meminta pemerintah membantu modal bagi nelayan. Pasalnya, warga tidak tahu mengenai prosedur pengajuan KUR. \"Saya kecewa. Ada program bagus kok masyarakat tidak tahu caranya,\" katanya. Dia menyebut pemerintah mengalokasikan dana Rp20 hingga 30 triliun untuk KUR. \"Jangan sampai ini tidak mengalir karena rakyat tidak tahu,\" tandasnya. Presiden lantas menegur bupati, camat, dan kepala desa untuk meningkatkan sosialisasi. \"Di depan tadi sudah ada Teras BRI, gunakan dengan baik,\" ingatnya. SBY mengatakan, dalam waktu tiga bulan ke depan, akan ada tim yang mengecek pelaksanaan dari hasil sidaknya. Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparingga menuturkan, dalam sisa dua tahun masa jabatannya, presiden akan banyak melakukan agenda turba atau turun ke bawah. \"Tujuannya untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap implementasi kebijakan serta program aksi pemerintah pusat dan daerah,\" katanya. SBY, lanjutnya, akan memastikan dalam dua tahun ke depan mesin pemerintahan berjalan optimal. Gaya komunikasi publiknya juga akan lebih langsung dan tak berjarak. \"Kegiatan seremonial dan protokoler akan sangat susut di sepanjang 2013-2014. Pada dasarnya, SBY akan lebih sering di lapangan dan melakukan kunjungan in cognito, kunjungan tanpa pemberitahuan sebelumnya,\" terangnya. (fal)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: