Harga Ikan Melonjak Dua Kali Lipat, Ini Pemicunya
CIREBON - Jelang perayaan tahun baru China atau Imlek, harga ikan basah di sejumlah pasar tradisional naik drastis. Bahkan di beberapa pedagang, harga ikan nyaris naik dua kali lipat dari harga normal. Beberapa faktor disebut sebagai pemicu naiknya harga ikan tangkapan nelayan tersebut, salah satunya cuaca buruk. Sehingga nelayan tidak bisa melaut dengan normal seperti biasanya. “Saat ini cuaca tidak bersahabat. Sudah sebulan terakhir, ombak tinggi dan angin kencang. Ditambah curah hujan yang tinggi membuat nelayan kesulitan mencari ikan,” ujar Luwih (50) salah satu pedagang yang ditemui Radar Cirebon di Pasar Ikan Gebang, Senin (5/2). Kondisi tersebut menyebabkan pasokan ikan ke pasar tradisional tidak normal dan menyebabkan harga naik hingga nyaris dua kali lipat. Para pedagang sendiri terpaksa menaikan harga ikan, karena harus mengambil di lokasi yang jauh dari sananya dengan harga yang sudah naik. “Dari sananya sudah naik. Kita tidak ambil banyak keuntungan, nelayan sini banyak yang tidak melaut. Kita ambil ikan ke Kejawanan dan ke Brebes, otomatis ada kenaikan harga,” imbuhnya. Ia mencontohkan, untuk harga ikan tongkol yang biasa ia jual perkilonya sekitar Rp20 ribu, kini harus ia jual dengan harga Rp35-40 ribu. Saat ini, dampak yang paling dirasakan para pedagang adalah menurunnya jumlah pembeli akibat harga yang sedang naik. “Kini setiap hari lebih dari setengah pedagang. Sekitar 50 persen pedagang memilih libur. Selain sulit cari ikan, pembeli pun semakin sedikit. Harganya juga belum normal. Biasanya musim sulit ikan ini bertahan sampai bulan Maret-April, setelahnya normal kembali,” bebernya. (dri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: