LGBT dan Miras Bukan Indonesia Banget

LGBT dan Miras Bukan Indonesia Banget

JAKARTA - Fenomena Lesbian, Gay, Biseksual, dan Trangender (LGBT) masih menjadi perhatian semua pihak. Untuk itu, Fraksi PKS menggelar diskusi, dengan tema: Indonesia Darurat LGBT dan Miras di Ruang Rapat Fraksi PKS di Senayan, kemarin. Hadir sebagai pembicara antara lain Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini dan Staf Ahli Bidang Ekonomi Kemenhan, Bondan Tiara Sofyan. Tiara menjelaskan, Kementerian Pertahanan sudah memilki buku pertahanan yang di dalamnya menjelaskan adanya dua bentuk ancaman. Yaitu ancaman yang nyata dan tidak nyata. \"Nyata itu kan seperti perang. Tapi belum terjadi, karena ada bentuk kerja sama bilateral dan multilateral. Nah yang tidak nyata itu ada 8 kategori, termasuk proxy war,\" ungkapnya. Lebih dalam, Tiara menjelaskan bahwa LGBT mengancam bagi keutuhan bangsa. LGBT menjadi pembahasan serius, karena HIV adalah virus atau penyakit yang mematikan. LGBT itu penyakit dan masuk kategori ancaman tidak nyata. \"LGBT menjadi variabel yang dimasukkan ke bangsa Indonesia. Menimbulkan kelompok pro dan kontra, sehingga membuat ketidakstabilan dalam negara. Keberpihakan pro dan kontra ini menjadi masalah. Ini harus dibenahi. Ini harus menjadi musuh bersama,\" terangnya. Sementara Jazuli mengaku sepakat dengan statement Tiara, bahwa kita harus bisa mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjadikan permasalahan LGBT dan Miras sebagai tanggung jawab moral bersama. \"Ini soal penyimpangan nilai, identitas dan karakter bangsa kita. Ini jelas bertentangan dengan ideologi Pancasila. Kita bangsa yang berketuhanan dan beradab sesuai adat ketimuran. LGBT dan Miras jelas bukan budaya kita. Bukan Indonesia banget!\" ujarnya. Maka dari itu, lanjut Jazuli, salah satu cara efektif untuk mencegah perilaku yang merusak itu berkembang luas dan merusak generasi bangsa, adalah dengan melarangnya secara tegas dalam undang-undang. (zain)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: